Sukses

Protes Mahasiswa, "Koin untuk Dosen Cabul" Dikumpulkan

Aksi 'koin untuk dosen cabul' akan digelar dan dikumpulkan sebagai bentuk protes dan kekecewaan mereka, atas dilepaskannya oknum dosen Universitas Negeri Gorontalo yang diduga hendak memperkosa mahasiswinya.

Liputan6.com, Gorontalo: Aksi 'koin untuk dosen cabul' akan digelar dan dikumpulkan oleh mahasiswa di seluruh kampus di Gorontalo. Aksi ini merupakan bentuk protes dan kekecewaan mereka, atas dilepaskannya oknum dosen Universitas Negeri Gorontalo yang diduga hendak berbuat cabul.

RL dan DN, yang diduga melakukan percobaan pemerkosaan terhadap IZ, mahasiswi di perguruan tinggi itu. "Kami sudah berkoordinasi dengan rekan-rekan mahasiswa perguruan tinggi se Gorontalo, aksinya digelar mulai Selasa," ujar Rahmad Himran, koordinator aksi tersebut, Rabu (8/2).
    
Dia mengatakan, aksi itu akan digelar mahasiswa di kampus Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Gorontalo, IAIN Sultan Amai, Universitas Ichsan Gorontalo.

"Koin ini dikumpulkan dan akan dikerahkan pada dosen tersebut, untuk membiayai hasrat seksualnya, silakan sewa pelacur. Jangan cabuli mahasiswi," ujarnya.

Pada Selasa sore (7/1) aksi kumpul koin yang  hanya digelar beberapa mahasiswa itu, cukup menarik perhatian pengguna jalan. Mereka membawa kertas bertuliskan " Koin untuk Dosen Cabul" sambil berorasi.

"Dua dosen itu dibebaskan karena kurang bukti, mereka  hanya dikenakan pasal perbuatan tidak menyenangkan bagi orang lain," kata dia.

Sebelumnya, kedua dosen tersebut diduga bersekongkol melakukan percobaan pemerkosaan kepada seorang mahasiswi berinisial IZ, yang dipaksa untuk melayani keduanya agar nilai mata kuliahnya keluar pada Selasa (31/1).

DN mengajak IZ bertemu di ruang laboratorium kampus untuk membahas nilainya, dan mencoba melakukan hal tak senonoh di sana.  Di saat yang sama, RL juga telah meminta IZ untuk menemuinya di salah satu kamar hotel, untuk menyelesaikan urusan nilainya itu.

Belum sempat berbuat terlalu jauh, DN melepaskan IZ yang berjanji akan kembali lagi setelah menemui RL, mahasiswi itu kemudian menghubungi rekan-rekannya dan menjebak RL.

Begitu IZ tiba di kamar hotel, RL langsung memeluknya, dan pada saat itulah rekan-rekan IZ menangkap basah aksinya, sebelum membawanya ke kantor polisi, dosen tersebut  sempat mereka pukuli beramai-ramai.

Rektor UNG, Syamsu Qomar Badu, mengatakan pihaknya juga telah memberi sanksi kedua dosen tersebut.

Dosen RL" yang berstatus sebagai dosen luar biasa di jurusan teknik informatika, dikeluarkan dari institusi pendidikan tersebut, sedang DN yang menjabat sebagai Kepala program studi teknik informatika, dipecat dari jabatannya.

Sanksi lainnya yang diberikan kepada DN, yang sudah berstatus PNS itu, adalah penundaan kenaikan pangkat, serta tidak boleh memberikan kuliah dan pembimbingan untuk mahasiswa.(ANT/MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini