Sukses

Kapal Dumai Express 5 Dihantam Gelombang

Kapal MV Dumai Express 5 yang berangkat dari pelabuhan Tanjung Balai Karimun dihantam gelombang tinggi ketika hendak menuju Batam. Kapal yang sempat oleng itu akhirnya kembali lagi ke Karimun. Cuaca buruk menyebabkan gelombang tinggi di kawasan tersebut.

Liputan6.com, Karimun: Peristiwa yang dialami kapal MV Dumai Express 5 asal Buton berangkat dari Tanjung Balai Karimun tujuan Batam membuat penumpang panik hingga akhirnya langsung menggunakan jaket pelampung. Ketika itu, terjadi gelombang tinggi dan air laut sempat terlihat di atas kapal. Gelombang besar yang menghantam kapal mengharuskan Dumai Express 5 kembali lagi ke Tanjung Balai Karimun.

"Saya dan beberapa penumpang berada di bagian atas kapal karena tidak kebagian tempat duduk. Air laut sampai ke atas karena saking tingginya gelombang. Kami panik dan langsung mengenakan jaket pelampung untuk berjaga-jaga," kata Hendri, seorang penumpang asal Buton, Pekanbaru, Riau setiba di Pelabuhan Domestik Tanjung Balai Karimun, Sabtu (7/1) malam. Cuaca waktu itu buruk, berkabut setelah terjadi hujan lebat.

Menurut kesaksian para penumpang, kapal yang terombang-ambing itu sempat mengalami kemiringan yang tajam. Kapal pun sulit melaju karena ombak tinggi sekitar dua meter membuat kapal oleng. Banyak penumpang yang histeris namun langsung ditenangkan oleh para awak kapal sambil mengatakan bahwa kapal akan kembali ke Karimun. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 17.15 WIB.

"Ini pengalaman menakutkan apalagi saya sempat teringat dengan peristiwa tenggelamnya Dumai Express 15 beberapa waktu lalu. Kami hanya bisa berdoa agar tidak terjadi musibah," ucap Linda seorang penumpang yang pergi bersama suami dan dua anaknya. Menurutnya kondisi kapal yang oleng hebat itu membuat banyak penumpang tegang berpegangan erat di kursi, menangis, kepala pusing, dan perut mual. Sebagian lain terlihat terus berdoa.

Kepala Seksi Penjagaan dan Keselamatan Administrator Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Muas Effendi yang juga berada dalam kapal penuh penumpang tersebut mengatakan pihaknya memerintahkan nakhoda untuk kembali ke Karimun karena ketinggian gelombang dapat membahayakan keselamatan pelayaran. (ANT/Vin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini