Sukses

KMP Windu Karsa Tenggelam Akibat Dihantam Ombak

Tenggelamnya KMP Windu Karsa akibat hantaman ombak dari sisi belakang kapal. Peristiwa itu menewaskan sembilan penumpang dan 27 orang lain belum ditemukan.

Liputan6.com, Kolaka: Tenggelamnya KMP Windu Karsa di perairan Pulau Lambasina, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara, akibat hantaman ombak dari sisi belakang kapal. Demikian dikatakan nahkoda kapal itu, Muhammad Rizal, di Markas Kepolisian Resort Kolaka, Kolaka, Sulawesi Tenggara, Ahad (28/8) malam.

"Kapal memang kemasukan air karena ombak tinggi dari arah selatan bukan dari kebocoran kapal," kata Rizal. "Hantaman ombak dari arah selatan setinggi 2-3 meter dan angin dari arah tenggara membuat air laut masuk ke dalam kapal dan sistem pompa air kapal Windu Karsa tidak bisa mengimbangi volume air yang masuk sehingga kapal oleng."

Dikatakan Rizal, melihat kondisi seperti itu, ia mengambil inisiatif untuk mengandaskan kapal di atas karang. "Namun kapal miring dengan cepat. Air luat masuk ke dalam kapal sekitar pukul 23.30 WITA. Memang ada penyampaian awal dari perwira jaga kepada saya tentang masuknya air di atas kapal dan saya langsung melakukan cross cek dan memang air sudah masuk di dalam kapal," jelasnya.

Untuk penanganan penumpang, kata Rizal, ABK menggunakan mikrofone untuk memanggil sopir kendaraan agar menggeser posisi kendaraan dan bisa mengimbangi posisi kemiringan kapal. Kondisi itu memang tidak serta merta disampaikan kepada penumpang, karena bisa menimbulkan kepanikan.

"Namun ketika akan disampaikan kepada penumpang melalui mikrofone yang kami gunakan sudah tidak berfungsi lagi, karena mesin diesel yang digunakan sudah tidak berfungsi. Jadi, kami hanya menyampaikan lewat radio yang dimiliki oleh crew kapal untuk mengumpulkan penumpang dan segera meninggalkan kapal. Bahkan semua ABK secara individu memberitahukan penumpang untuk segera naik ke posisi tertinggi kapal dan memakai life jaket (jaket pelampung)," jelas Rizal.

Bahkan, menurut Rizal, ABK kapal sudah melepaskan sekoci kapsul yang di sebelah kiri dan tidak sempat melepaskan sekoci kapsul sebelah, kanan karena kapal sudah miring ke kanan. Katanya, mereka tidak mungkin berani melakukan pelayaran bila kondisi kapal tidak layak. Kapal itu berlayar setelah melalui pemeriksaan dan mendapatkan persetujuan syahbandar bahwa kapal layak berlayar.

"Intinya kapal ini normal dan bisa berlayar," terang Rizal.

Kapal itu tenggelam sekitar pukul 00.00 WITA dan ia pun sempat melakukan kontak dengan KMP Mishima, agar segera mendekat membantu evakuasi penumpang. "Namun tidak sampai sepuluh menit KMP Windu Karsa sudah tenggelam," kata Rizal.

Sebelumnya, anggota DPRD Sultra Nursalam Lada menuding, tenggelamnya KMP Windu Karsa pada Sabtu dini hari terindikasi kuat akibat kelalaian pemerintah dalam menjalankan UU No.17 tahun 2008 tentang Pelayaran [baca: KM Windu Karsa Tenggelam Akibat Langgar Peraturan].(Ant/SHA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini