Sukses

Penembakan Polisi Dipicu Dendam Pribadi

Salah seorang tersangka kasus penembakan di Palu mengungkapkan dendam pribadi kepada polisi yang mendorong para pelaku menembak mati aparat tersebut.

Liputan6.com, Poso: Motif penembakan di Palu, Sulawesi Tengah, yang menewaskan dua polisi dan mencederai seorang polisi ternyata tidak berhubungan dengan terorisme. Salah seorang tersangka mengungkapkan dendam pribadi kepada polisi yang mendorong para pelaku menembak mati aparat tersebut pada 25 Mei silam.

Setelah motif perampokan bank ditepis, berkembang dugaan penembakan itu adalah bagian terorisme. Analisis tersebut menyebutkan, gerombolan teroris melancarkan balas dendam atas penangkapan sejumlah teroris menyusul peledakan bom bunuh diri di Masjid Adz-Zikra di lingkungan kompleks Markas Kepolisian Resor Cirebon, Jawa Barat, pertengahan April lalu.

Haryanto alias Anto, tersangka yang ditangkap di Palolo, Kabupaten Sigi, Sulteng, membantah dugaan tersebut. Anto yang diringkus beberapa jam setelah penembakan, mengungkapkan motif penembakan dipicu kekesalan dan dendam kepada polisi. Ia mengaku pernah mendapat perlakuan buruk dari polisi di Poso, beberapa tahun lalu.

"Saya benci polisi, saya dulu ditabrak, sobek ini pantat saya, tanggal 22 januari 2007. Nggak ada pertanggungjawaban dari polisi, makanya saya dendam sampai sekarang. Saya bilang, saya dendam sama polisi. Biar pun tetangga-tetangga saya, saya dendam. Jadi saya akan tembaki."

Haryanto dan tersangka lain Rafli, kini ditahan di Markas Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah. Dalam penembakan di Palu, Haryanto dan Rafli alias Furqon bertugas mengendarai sepeda motor. Sedangkan yang melepaskan tembakan adalah dua teman mereka, yaitu Fauzan dan Dayat. Fauzan alias Charles dan Dayat alias Gufron kemudian tewas dalam penyergapan polisi di perbukitan Desa Tambaro, Kabupaten Poso, kemarin [baca: Kerja Keras Polisi Berbuah Hasil].(ARE/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini