Sukses

Jembrana Diserang Ulat Bulu

Setelah menyerbu Kabupaten Karangasem, ribuan ulat bulu muncul di Banjar atau Dusun Taman, Desa Batu Agung, Kabupaten Jembrana, Bali.

Liputan6.com, Negara: Setelah menyerbu Kabupaten Karangasem, ribuan ulat bulu muncul di Banjar atau Dusun Taman, Desa Batu Agung, Kabupaten Jembrana, Bali, Sabtu (28/5). Ulat bulu sebesar kelingking bayi dan berwarna coklat itu menjalar di dinding-dinding rumah beberapa warga.

Untuk memusnahkan serbuan ulat, aparat desa setempat bersama petugas dari kecamatan dan warga sekitar bergotong-royong mengumpulkannya. Kemudian mereka membakar ulat-ulat itu.

Sedikitnya empat rumah warga yang paling parah dikerumuni ribuan ulat, mulai dari dinding bagian luar rumah, pekarangan hingga merajan (tempat untuk sembahyang keluarga). Warga menduga, ulat bulu ini berasal dari pohon-pohon di kebun sebelah barat permukiman seluas 15 are, yang rata-rata ditanami pohon gempinis dan kedondong.

Di kebun itu, daun-daun pohonya sudah meranggas dan terdapat lebih banyak lagi ulat di bawahnya. Meski tampak berjalan beriringan ke rumah warga, ulat-ulat itu tidak menyerang pohon-pohon yang dilaluinya.

"Kayaknya ulat-ulat ini langsung menuju ke permukiman, karena sepanjang jalur yang dilaluinya daun-daun pohonnya masih utuh," kata seorang warga.

Ni Wayan Artini, salah seorang warga yang rumahnya diserbu ulat mengatakan, ulat mulai merambat di tembok rumahnya sejak tiga hari lalu. "Kami khawatir juga, setiap malam saat tidur kami takut ulat-ulat itu masuk ke rumah dan kamar kami," katanya.

Menurut Artini, sebelum petugas datang ia dan warga sekitar membakar ulat-ulat itu pada sore dan malam hari agar tidak masuk ke rumah.

Sedangkan Kepala Desa Batuagung IG Made Parnawa mengatakan, berdasarkan laporan kepala dusun setempat, rumah yang diserang ulat bulu, antara lain milik Nyoman Wender, Nyoman Narmen, Ketut Suarta, dan Nyoman Darna.

Parnawa mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait di jajaran Pemkab Jembrana untuk minta bantuan racun pembasmi ulat. "Kami harap, hari ini semua ulat bisa tertanggulangi atau minimal tidak menyerang pemukiman," katanya.

Kabid Pertanian Dinas Pertanian Kehutanan dan Kelautan Jembrana Ribawa mengatakan, jenis ulat di Batuagung ini sama dengan ulat di Banjar Satria, Kelurahan Pendem beberapa waktu lalu. Untuk membasminya, ia sudah menyarankan warga dan petugas untuk membakarnya saat siang hari.

"Kecenderungan ulat ini akan bergerombol pada saat siang hari, itulah waktu yang tepat untuk membakarnya," katanya.

Selain itu, menurut Ribawa, pihaknya juga akan memberikan racun untuk memusnahkan ulat-ulat itu, karena pohon gempinis cukup tinggi dan tidak terjangkau alat semprot. Pohon tersebut akan dilubangi untuk menempatkan racun ulat. "Dengan pohon kami lubangi dan ditaruh racun, akan membuat ulat mati saat memakan daunnya," ujar Ribawa.(Ant/SHA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.