Sukses

Petani Garut Panen Padi Lebih Awal

Ratusan hektare sawah di tiga kecamatan di Garut, Jabar, dipanen sebelum waktunya. Panen lebih awal dilakukan untuk meminimalisir gagal panen total.

Liputan6.com, Garut: Banjir bandang yang terjadi Jumat lalu menyebabkan sekitar 452 hektare lahan pertanian di Kecamatan Pameungpeuk, Cikelet, dan Cibalong, Garut, Jawa Barat, rusak. Untuk mengurangi dampak kerugian, sejumlah petani terpaksa memanen tanaman padi mereka lebih awal. Sebab, jika dibiarkan padi akan membusuk.

Eusi, salah satu petani, mengaku dengan memanen padi lebih awal ia menderita kerugian hingga 70 persen lantaran hasilnya sangat sedikit. Hal senada dikatakan Tita yang mengaku tidak punya pilihan lain. Selain hasilnya sedikit, kualitas beras jelek sehingga harga jualnya pun murah.

Samsudin, Koordinator Penyuluh Kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultrua Kecamatan Pameungpeuk, menganjurkan para petani terlebih dahulu mencuci hasil panennya. Setelah itu, dijemur terlebih dahulu hingga benar-benar kering.

Langkah selanjutnya adalah dilakukan perontokan bulir-bulir padi. Dengan cara itu, diharapkan hasil panen tidak terlalu jelek.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Garut, Tatang Hidayat, rusaknya 423 hektare areal pertanian mengakibatkan kerugian sekitar Rp 5,04 miliar lebih.(BOG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.