Sukses

Banjir, Petani Belu Gagal Panen

Untuk bertahan hidup, para korban banjir hanya bisa mengharapkan bantuan pemerintah. Bila bantuan tak ada, mereka mengandalkan hasil kebun yang masih bisa ditemukan.

Liputan6.com, Belu: Puluhan hektare sawah dan ladang di Desa Umatoos, Kecamatan Malaka Barat, Belu, Nusa Tenggara Timur, dipastikan gagal panen akibat banjir yang tidak kunjung surut. Banjir yang sudah terjadi selama dua bulan juga menganggu aktivitas warga, sehingga banyak di antara mereka yang tak bisa bekerja maupun ke sekolah.

Yohanes Aba, warga Desa Umatoos, baru-baru ini, menuturkan, banjir membuat petani terpaksa menganggur. Mereka tak bisa bekerja karena sawah dan lahan pertaniannya terendam.

Untuk bertahan hidup, para korban banjir hanya bisa mengharapkan bantuan pemerintah. Bila bantuan tak ada, mereka mengandalkan hasil kebun yang masih bisa ditemukan.

Banjir akibat luapan Sungai Benanain sudah meluluh-lantakkan kehidupan warga. Sebagian memilih meninggalkan desa dan tinggal di Kecamatan Weliman. Meski harus tinggal berdesakan, kondisi ini jauh lebih baik daripada bertahan di desa mereka. Soalnya, air menggenang dan lumpur menutup desa. Tidak heran bila banyak fasilitas yang tak bisa digunakan, termasuk SD Belout yang kini ditinggal guru dan siswa.(ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini