Sukses

Korban Merapi Ujian di SD Darurat

Para siswa korban Merapi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Selasa (10/5) mulai mengikuti ujian nasioanl (UN) dengan kondisi seadanya di sekolah darurat.

Liputan6.com, Sleman: Nasib para siswa korban Gunung Merapi di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta tidak sebaik siswa-siswa lain. Mereka harus menjalankan Ujian Nasional (UN) dengan fasilitas yang terbatas. Padahal UN merupakan penentu jenjang pendidikan mereka.

Terdapat beberapa Sekolah Dasar (SD) yang mengalami kerusakan akibat letusan Gunung Merapi. Tercatat lima sekolah dasar di lereng Gunung Merapi Kabupaten Sleman sehingga terpaksa melaksanakan UN di sekolah darurat. Menyusul rusaknya bangunan sekolah mereka.

"Kelima SD tersebut adalah SD Pangukrejo di Desa Umbulharjo, SD Petung di Desa Kepuharjo, SD Srunen di Glagaharjo, SD Glagaharjo di Desa Glagaharjo, dan SD Gungan di Wukirsari,"terang Kepala Sekolah Tapa Mardiyanta.

Selain kelima SD tersebut, satu SD lain di lereng Gunung Merapi terpaksa melakukan ujian nasional di sekolah lain akibat hal serupa. SD tersebut yaitu SD Petung yang akan melakukan ujian di gedung SD Batur Kepuharjo. 

Meski dalam keterbatasan, UN tetap akan  dilaksanakan seperti biasa sesuai aturan yang diberlakukan di sekolah lain di Tanah Air. Berbagai upaya sebenarnya sudah dilakukan pihak sekolah untuk membantu para siswa kelas 6 ini menghadapi ujian. Namun mereka tetap saja tidak berani mematok target kelulusan terlalu tinggi karena kondisi anak-anak korban Merapi masih belum stabil. Hingga kini mereka masih mengalami berbagai trauma terkait bencana Merapi. Sehingga mereka tidak bisa sepenuhnya berkonsentrasi dalam pendidikannya. (TOW/MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.