Sukses

Dituduh Ingkar Janji, Rumah Cabup Dikepung

Karena ingkar janji hendak memberi uang saku saat pengerahan massa kampanye, ratusan warga mengepung rumah salah satu calon bupati Pekalongan, Jateng. Massa memaksa sang calon bupati untuk bertangung jawab dan memberi uang hingga suasana sempat memanas dan nyaris terjadi amuk massa.

Liputan6.com, Pekalongan: Karena ingkar janji hendak memberi uang saku saat pengerahan massa kampanye, Senin (25/4), ratusan warga mengepung rumah salah satu calon bupati Pekalongan, Jawa Tengah, Imam Jumhuri. Massa memaksa sang calon bupati bertangung jawab dan memberi uang.

Dari pantauan Liputan 6 SCTV, ratusan orang ini telah menunggu sejak Selasa petang, usai mengikuti kampanye terbuka pasangan calon Bupati Pekalongan dari jalur perseorangan Imam Jumhuri dan Cashuri. Sebelumnya, mereka dijanjikan masing-masing uang sebesar Rp 10 ribu untuk mengikuti kampanye. Diperkirakan jumlah uang untuk membayar massa mencapai seratusan juta rupiah. Pasalnya, mereka mengklaim telah mengerahkan massa lebih dari 10 ribu orang.

Hingga Selasa tengah malam, sang calon bupati belum memenuhi janji. Karena merasa dibohongi, massa marah dan mengepung rumah calon bupati tersebut. Massa yang sebagian besar berprofesi sebagai buruh batik dan buruh tani tak hanya mengepung rumah calon bupati, tapi juga mengancam akan terus menunggu sampai uang diberikan. Para pendemo yang merupakan perwakilan massa mengaku tidak berani pulang lantaran di rumah mereka juga telah menunggu ratusan orang lain yang meminta jatah uang kampanye.

Suasana bertambah panas lantaran Imam Jumhuri tidak berani menampakkan batang hidung dan terus bertahan di dalam rumah yang dijaga ketat petugas kepolisian. Rumah calon bupati tersebut bahkan nyaris menjadi sasaran amuk massa.

Untuk meredam massa, petugas kemudian mendatangkan Cashuri, pasangan Imam. Kedatangan Cashuri justru semakin menambah panas suasana. Pasalnya, di hadapan massa, ia mengaku belum mempunyai uang guna membayar massa yang ikut kampanye. Sebaliknya, massa dijanjikan esok harinya. Massa terus bertahan.(BJK/YUS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.