Liputan6.com, Bima: Ratusan mahasiswa Bima, Nusa Tenggara Barat, kembali berunjuk rasa menolak tambang emas. Aksi kali ini dilakukan dengan mengepung Gedung DPRD setempat, Senin (18/4).
Semula aksi berjalan tertib. Namun saat seorang anggota DPRD keluar dari pintu belakang, mahasiswa langsung mengadang. Aksi ini memicu petugas satuan polisi pamong praja dan kepolisian bereaksi. Mereka menghalangi upaya mahasiswa menyandera anggota Dewan. Bentrokan pun tak terhindarkan. Anggota Dewan akhirnya berhasil diselamatkan.
Dalam aksinya, para mahasiswa menuntut seluruh perusahaan tambang emas di Kecamatan Parado dam Kecamatan Lambu ditutup. Pasalnya, perusahaan tambang hanya merugikan masyarakat yang mayoritas bekerja sebagai petani. Bahkan, korban jiwa kerap berjatuhan akibat kecelakaan kerja saat menambang.(ADI/ULF)
Semula aksi berjalan tertib. Namun saat seorang anggota DPRD keluar dari pintu belakang, mahasiswa langsung mengadang. Aksi ini memicu petugas satuan polisi pamong praja dan kepolisian bereaksi. Mereka menghalangi upaya mahasiswa menyandera anggota Dewan. Bentrokan pun tak terhindarkan. Anggota Dewan akhirnya berhasil diselamatkan.
Dalam aksinya, para mahasiswa menuntut seluruh perusahaan tambang emas di Kecamatan Parado dam Kecamatan Lambu ditutup. Pasalnya, perusahaan tambang hanya merugikan masyarakat yang mayoritas bekerja sebagai petani. Bahkan, korban jiwa kerap berjatuhan akibat kecelakaan kerja saat menambang.(ADI/ULF)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.