Sukses

Hatta Rajasa: Pemadaman Melalui Udara

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, upaya pemadaman kebakaran di Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, jateng, akan dilakukan dari udara. Hatta juga menyatakan kebakaran ini tidak mengganggu suplai BBM nasional.

Liputan6.com, Cilacap: Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, upaya pemadaman kebakaran di Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Jawa Tengah, akan dilakukan dari udara. "Sekarang sedang diupayakan untuk memadamkan dari udara. Helikopter sedang bergerak dari Jakarta menuju Cilacap," kata Hatta kepada wartawan, usai meninjau kebakaran di Pertamina RU IV Cilacap, Ahad (3/4) pagi.

Pemadaman melalui udara tidak menggunakan helikopter sewaan dari Singapura. "Kita menggunakan heli-heli sendiri, heli yang ada di TNI AU. Ada enam heli yang bergerak kemari," ucap Hatta.

Menurut dia, helikopter tersebut akan menembakkan foam atau busa untuk mendinginkan dan melokalisasi kebakaran. Selain itu, tim yang biasa membuat hujan buatan untuk memadamkan kebakaran juga akan dilibatkan.

Disinggung mengenai persediaan BBM, Hatta menyatakan Pertamina telah menjamin suplai BBM nasional tidak terganggu. "Sekali lagi, ini yang terbakar bukan kilang. Kilang Cilacap tetap beroperasi dan kilang Cilacap yang merupakan salah satu kilang yang menyuplai BBM tetap bekerja," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan mengatakan, hingga kini pihaknya masih berkonsentrasi pada upaya pemadaman. Setelah padam, kata dia, Pusat Laboratorium Forensik baru akan menyelidiki penyebab kebakaran.

Terkait operasional kilang, Karen mengatakan, hingga kini tetap berproduksi. "Tadi Pak Hatta sudah menyampaikan, ini yang terbakar bukan kilang, tapi tangki penampung BBM. Jadi produksi tetap berjalan seperti biasa," ucap Karen.

Menurut Karen, stok premium untuk Jawa Tengah saat ini masih mencukupi untuk 33 hari dan solar untuk 40 hari. Selain itu, lanjutnya, Pertamina juga sedang mendatangkan minyak mentah sebanyak 400 metric barel.
    
Soal kerugian, Karena menjelaskan pihaknya belum menghitungnya. "Saya belum menghitung kerugian. Konsentrasi saat ini memadamkan api," katanya.

Secara terpisah, Manajer Media PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro mengatakan, pihaknya saat ini berupaya mengamankan tangki 31 T-104 agar tidak ada api yang merambat ke tangki tersebut. Salah satu caranya melalui pembuatan tirai foam atau busa. "Hari ini kita berupaya mendinginkan tangki-tangki tersebut dan juga menembakkan foam ke tangki-tangki yang sudah ada apinya. Alhamdulillah sudah membuahkan hasil," kata Wianda.

Dengan demikian, lanjutnya, temperatur tangki 31 T-104 tersebut diharapkan stabil dan terus bergerak menjadi lebih rendah.
"Kami optimistis foam yang sudah ada di tempat kami sudah pada volume lebih dari cukup, untuk bisa terus ditembakkan pada lokasi-lokasi yang diperlukan," ucapnya. Wianda menambahkan, tangki 31 T-104 berisi salah satu materi kimia yang digunakan untuk mencampur premium.(BOG/ANT)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.