Sukses

Penambang Kesulitan Cari Truk Pengangkut Pasir

Harga pasir yang jatuh karena karena berlimpahnya material pasir pascaletusan Merapi membuat para penambang pasir di Magelang, Jawa Tengah, kesulitan mencari truk pengangkut.

Liputan6.com, Magelang: Geliat aktivitas penambangan pasir Merapi di lokasi Kali Putih, Gempol, Jumoyo, Salam, Magelang, Jawa Tengah, mulai lesu sejak beberapa hari silam. Saat ini para penambang kesulitan mencari truk-truk yang mau mengangkut pasir ke luar daerah seperti ke Semarang maupun Solo.

Beberapa penambang mengaku kesulitan mencari truk pengangkut karena harga pasir pascaletusan Merapi hingga banjir lahar dingin turun drastis.  Satu truk pasir hanya dihargai antara Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu. Padahal sebelumnya harga pasir bisa mencapai Rp 800 ribu sampai Rp 900 ribu per truk.

Jatuhnya harga pasir tersebut langsung berpengaruh pada ongkos angkut. Jika dulu penambang yang menolak tawaran para sopir truk, saat ini justru sebaliknya. Kini, para sopir truk terkesan jual mahal karena ongkos kirim pasir yang tidak sesuai dengan pengeluaran.

Bahrudin, salah seorang sopir truk mengaku dia hanya diberi ongkos Rp 200 ribu untuk mengangkut pasir ke Semarang. Padahal, menurut dia, ongkos angkut ke luar daerah setidaknya di atas Rp 600 ribu. "Jadi kalau dihitung-hitung masih ada sisanya setelah dikurangi pengeluaran, termasuk setor ke majikan," kata Bahrudin.(CHR/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.