Demi Crop Circle, Warga Rela Panjat Pohon

Liputan6.com, Yogyakarta: Polisi tengah mencari sekelompok orang yang diduga sebagai pembuat crop circle di Sleman dan Bantul, Yogyakarta. Kemarin peneliti dari lembaga penerbangan dan antariksa nasional atau Lapan menegaskan crop circle di Sleman dan Bantul adalah buatan manusia.

Ratusan orang hingga Rabu (26/1), siang masih mendatangi kawasan persawahan di Piyungan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Mereka penasaran ingin menyaksikan langsung crop circle yang ditemukan di tengah sawah. Agar terlihat lebih jelas, sebagian warga naik ke atas pohon.

Bentuk crop circle di Bantul mirip dengan crop circle yang ditemukan di Jogotirto, Sleman. Hanya saja bentuknya lebih kecil dan pola rebahannya lebih kasar.

Tim dari Lembaga penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mendatangi crop circle di Jogotirto, Sleman, yang berjarak sekitar 5 kilometer dari lokasi crop circle Bantul pada Selasa kemarin.

Persis di tengah crop circle, tim menemukan lubang sedalam 20 centimeter yang diduga menjadi tiang pancang pusat pembentukan crop circle. Tim juga menemukan bekas patok yang diduga digunakan untuk merebahkan tanaman padi. Berdasar temuan ini, tim Lapan menyimpulkan crop circle di Jogotirto, Sleman adalah buatan manusia.

Namun warga Jogotirto masih penasaran, mungkinkah crop circle buatan manusia dalam waktu singkat? Menurut sejumlah saksi, crop circle ditemukan di pagi hari dan terbentuk hanya semalam.

Di Inggris sebetulnya sudah banyak seniman dan pakar yang piawai membuat crop circle. Satu tim yang terdiri dari beberapa orang mengikatkan tali ke sebuah tiang. Lalu, berpatokan pada panjang tali, anggota tim menggunakan papan untuk merebahkan tanaman di ladang. Cara ini bisa menghasilkan sejumlah pola crop circle sederhana.

Tapi banyak juga pola crop circle yang sangat rumit dan terbentuk hanya dalam satu malam sehingga diragukan bisa dibuat oleh manusia. Sebagian orang masih menganggap crop circle adalah buatan makhluk tak dikenal atau UFO yang singgah di bumi.(MEL)