Sukses

Ribuan Rumah di Cilegon Terendam

Hujan deras yang mengguyur Kota Cilegon, Banten, selama delapan jam, dari Ahad malam sampai Senin dini merendam ribuan rumah di lima kecamatan.

Liputan6.com, Cilegon: Hujan deras yang mengguyur Kota Cilegon, Banten, selama delapan jam, dari Ahad malam pukul 21:00 WIB sampai Senin dini hari 03:00 WIB, merendam ribuan rumah di lima kecamatan, di antaranya Purwakarta, Grogol, Pulomerak, Jombang dan Ciwandan dengan ketinggian air mencapai dua meter. "Di Kecamatan Purwakarta akibat hujan deras semalam merusak tanaman milik petani setempat," kata Pardi warga setempat, Senin (10/1).

Dia menjelaskan, sepanjang lima tahun terakhir, banjir terparah terjadi tahun ini, karena sebelumnya banjir yang terjadi tidak mencapai dua meter. "Seingat saya, banjir di Kecamatan Purwakarta tidak parah seperti ini," katanya menjelaskan.
    
Sementara itu, Sugiharto, Ketua RT 04 RW 04 Kampung Langon menjelaskan, banjir yang terjadi di rukun tetangganya terjadi sejak dini hari sampai pagi. "Sekarang warga masih membersihkan sisa-sisa lumpur yang dibawa oleh air hujan," katanya menambahkan.
    
Penyebab dari banjir tahunan di RT-nya tersebut, menurut dia karena lebar saluran drainase yang ada terlalu sempit sehingga tidak cukup menampung kapasitas air buangan dari perbukitan sekitar kantor Kelurahan Tamansari dan dari Kampung Langon.
   
Anggota DPRD Kota Cilegon Dapil III M Iqbal meminta Dinas Pekerjaan Umum untuk segera melakukan upaya dan langkah nyata dalam mengatasi banjir di daerah Pulomerak dan Gorogol, Ciwandan, Purwakarta dan Jombang. "Selain itu kami juga meminta Dinas kesehatan untuk melakukan upaya penanganan medis, karena sudah banyak warga yang terkena diare dan gatal-gatal," kata Iqbal menambah.
    
Pantauan di lokasi, beberapa rumah milik warga di Lingkungan Sawah di RT 01, 02, 03 dan 04 RW 04 Kelurahan Tamansari, Pulo Merak digenangi air dengan ketinggian sekitar 50 sentimeter masih memenuhi beberapa halaman rumah. Luapan air yang menjadi rutinitas setiap musim hujan tersebut, akibat saluran drainase di permukiman cukup padat tersebut tidak berfungsi dengan baik, di samping tidak ada tempat pembuangan air.(ADO/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.