Sukses

Aktivitas Meningkat, Status Bromo Tetap Siaga

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi belum memutuskan untuk meningkatkan status Gunung Bromo meski material vulkanik berupa bebatuan dan lava pijar keluar dari kawah Bromo.

Liputan6.com, Surabaya: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan, belum menaikkan status Gunung Bromo dari siaga ke awas, meski material vulkanik berupa lava pijar sempat dimuntahkan bersamaan terjadinya letusan dari kawah Bromo. "Lava pijar sifatnya menerus terjadi, baik di siang hari maupun malam hari. Sementara yang terlihat saat ini pada waktu malam hari," kata Kepala Bidang Mitigasi Bencana Geologi dari PVMBG, Gede Suantika, saat dihubungi Antara melalui telepon selulernya, Kamis (30/12).

Menurut Gede, selama 11 hari terakhir ini, ketinggian abu vulkanik mencapai 1.200 meter hingga 2.000 meter dengan rata-rata amplitudunya 30 milimeter. "Sifatnya terus-menerus dengan arah angin berubah-ubah. Kadang ke timur laut dan utara. Tapi saat ini lebih condong ke Probolinggo," katanya. Namun demikian, Suantika menegaskan, pihaknya belum memutuskan untuk meningkatkan status Gunung Bromo meski material vulkanik berupa bebatuan dan lava pijar keluar dari kawah Bromo. "Material vulkanik belum sampai ke perkampungan penduduk. Hingga saat ini baru di sekitar kawah atau berjarak sekitar 100 meter saja," katanya.

Hanya saja, imbuh dia, hujan abu masih berlangsung hingga saat ini. Diketahui, ketinggian abu vulkanik di sekitar lereng Gunung Bromo khususnya di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo sudah mencapai 15 sentimeter. Melihat kondisi tersebut, Suantika tidak melarang jika ada penduduk yang mengungsi ke tempat-tempat penampungan yang disediakan pemerintah setempat yang ada di sekitar Kecamatan Sukapura.

Sebelumnya, puluhan warga Desa Ngadirejo yang jaraknya sekitar 4-5 kilometer dari kawah Gunung Bromo mengungsi. Mereka khawatir letusan susulan akan terjadi lebih besar pada Kamis dini hari. Warga tersebut ditampung di kantor Kecamatan Sukapura, hotel dan gedung sekolahan yang merupakan daerah aman dengan radius 15 Kilometer dari kawah Gunung Bromo [baca: Gempa di Bromo, Warga Mengungsi].(ANS/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini