Sukses

Warga Sekitar Bromo Nilai Pemerintah Berlebihan

Karakteristik Bromo dan Merapi jauh berbeda. Bromo hanya mengeluarkan abu disertai material vulkanik, seperti pasir, kerikil, dan batu. Lain halnya dengan Merapi yang memuntahkan awan panas.

Liputan6.com, Probolinggo: Status Awas Gunung Bromo rupanya tidak membuat cemas warga sekitar. Sebagian warga malah menganggap pemerintah terlalu lebay menanggapi situasi saat ini.

"Saya rasa pemerintah terlalu berlebihan, wong enggak ada apa-apa kok," ucap Miyanto, warga Ngadisari, Probolinggo, Jawa Timur, Senin (29/11). "Kenapa baru sekarang ramai ada berita, dulu juga Bromo pernah kayak gini."

Miyanto memaklumi mungkin pemerintah hanya tidak ingin kecolongan seperti peristiwa di Gunung Merapi. Namun, pria yang sehari-harinya berladang itu menuturkan karakteristik Bromo dan Merapi jauh berbeda. Bromo hanya mengeluarkan abu disertai material vulkanik, seperti pasir, kerikil, dan batu. Lain halnya dengan Merapi yang memuntahkan awan panas atau Wedhus Gembel serta lava pijar.

Tak hanya muntahan perut bumi, Bromo juga berbeda dari segi perlakuan. Menurut Miyanto, masyarakat sekitar memperlakukan Bromo dengan penuh rasa hormat. Hampir setiap saat warga Bromo memberikan sesajen ke kawah Bromo sebagai penghormatan kepada para leluhur terdahulu. Miyanto menambahkan Merapi hanya diurus oleh Mbah Maridjan dan kurang mendapat perhatian warga sekitar.

"Kalau Bromo sering dikasih 'makan', kalau Merapi kan hanya sama Mbah Maridjan," tutur Miyanto.

Hingga pagi ini, Bromo masih terus mengepulkan abu vulkanik ke angkasa. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mengkhawatirkan endapan abu di kolong asap kawah Bromo yang sewaktu-waktu dapat menyembur karena tak kuat menahan tekanan perut bumi.(ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini