Liputan6.com, Klaten: Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Inilah kurang lebih gambaran nasib petani di Klaten Jawa Tengah. Selain rumah mereka rusak terkena awan panas, kini mereka juga harus menanggung kerugian puluhan juta rupiah akibat gagal panen. Tanaman mereka mati terkena hujan abu vulkanik Merapi, beberapa waktu lalu.
Dawami misalnya, petani cabai asal Kepurun ini harus mengurut dada saat menyaksikan tanaman cabainya yang memasuki masa panen mati disergap awan panas. Padahal sebelumnya, ternaknya juga tewas terkena wedhus gembel. Hal serupa juga terjadi pada Sumarno. Tanamannya membusuk karena dihujani abu vulkanik.
Kini mereka hanya berharap pemerintah dapat segera mengucurkan bantuan karena modal untuk bercocok tanam telah habis akibat letusanMerapi. Bantuan berupa bibit dan pupuk serta obat-obatan merupakan kebutuhan utama petani saat ini. (CHR/YUS)
Dawami misalnya, petani cabai asal Kepurun ini harus mengurut dada saat menyaksikan tanaman cabainya yang memasuki masa panen mati disergap awan panas. Padahal sebelumnya, ternaknya juga tewas terkena wedhus gembel. Hal serupa juga terjadi pada Sumarno. Tanamannya membusuk karena dihujani abu vulkanik.
Kini mereka hanya berharap pemerintah dapat segera mengucurkan bantuan karena modal untuk bercocok tanam telah habis akibat letusanMerapi. Bantuan berupa bibit dan pupuk serta obat-obatan merupakan kebutuhan utama petani saat ini. (CHR/YUS)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.