Sukses

Borobudur Masih Tutup, Malioboro Mulai Buka

Akibat letusan Merapi, Candi Borobudur masih ditutup hingga Senin ini. Kawasan wisata ini masih dipenuhi abu vulkanik dan ranting pohon. Sementara itu, kawasan Maliboro telah mulai beroperasi kembali.

Liputan6.com, Yogyakarta: Dampak letusan Gunung Merapi terus meluas. Tak hanya menebarkan debu vulkanik atau hujan abu, letusan Merapi juga membuat aktivitas ekonomi di Yogyakarta dan sekitarnya terhenti. Ratusan ribu orang pun harus meninggalkan rumah dan bertahan di pengungsian. Tidak hanya itu, meletusnya Merapi juga memukul industri pariwisata setempat.

Sejak Jumat lalu, Candi Borobudur masih ditutup akibat diselimuti debu vulkanik Merapi. Belum jelas objek wisata yang pernah masuk dalam tujuh keajaiban dunia ini akan kembali dibuka [baca: Candi Borobudur Ditutup Kembali].

"Kami akan melihat perkembangan Merapi terlebih dahulu. Jika Merapi sudah normal, baru kami akan membuka kembali Borobudur," jelas Joko dari pihak Borobudur, Senin (8/11). Sebelumnya Borobudur juga sempat ditutup saat Merapi pertama kali meletus pada 26 Oktober silam.

Akibat letusan kali ini, debu vulkanik, pasir dan ranting-ranting pohon yang patah memenuhi pelataran candi. Di beberapa sudut, ketebalan debu dan pasir bahkan mencapai dua hingga tiga sentimeter. Puluhan petugas telah dikerahkan untuk membersihkan candi dari berbagai kotoran yang menempel. Menurut Joko, akan ada dua tahap pembersihan.

"Yang pertama tahap pembersihan di seluruh kawasan taman dan jalan. Pasalnya, halaman tersebut penuh dengan ranting patah. Yang kedua, yaitu tahap pembersihan candi itu sendiri. Pembersihan candi harus dilakukan secara khusus mengingat rentannya batu-batu candi ini," imbuh Joko.

Kondisi berbeda terlihat di kawasan Malioboro. Salah satu kawasan belanja terpopuler di Yogyakarta ini telah kembali dibuka sejak tadi malam. Kendati demikian sejumlah pedagang mengeluh jika omzet mereka menurun akibat letusan Merapi ini. Petugas setempat pun mengatakan akan segera menutup lagi kawasan ini jika asap solfatara Merapi kembali menyergap.(CHR/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.