Sukses

Manajemen Stres bagi Korban Merapi

Korban letusan Merapi mulai terserang jenuh, stres, dan trauma. Sebuah LSM memberikan penyuluhan cara mengelola stres.

Liputan6.com, Sleman: Sudah sepekan lebih, ribuan pengungsi letusan Gunung Merapi tinggal di barak Girikerto, Turi, Sleman, Jawa Tengah, Selasa (2/11). Selama itu pula, mereka hidup dalam kejenuhan, stres, hingga trauma. Terlebih,ketika mereka mendengar letusan Merapi.
 
Sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) memberikan program kegiatan pemulihan stres dan trauma, dengan cara membekali para pengungsi pengetahuan mengelola stres dan trauma pascabencana. Program juga dikombinasikan dengan hiburan lagu-lagu dan penjelasan umum tentang bahaya Merapi.

"Yang tak kalah pentingnya adalah pelayanan terapi relaksasi bagi korban bencana yang memerlukan," kata aktivis LSM itu.

Rencananya, program pemulihan stres dan trauma itu akan dilakukan keliling ke beberapa barak pengungsian yang tersebar di Kecamatan Turi, Pakem, dan Cangkringan, Sleman. Diharapkan kegiatan ini dapat mengurangi tingkat stres dan trauma pengungsi yang hidup di barak pengungsian akibat letusan Gunung Merapi.(BJK/SHA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.