Sukses

Abu Merapi Selimuti Bantul

Kabupaten Bantul yang berjarak 60 kilometer dari Gunung Merapi, diselimuti abu vulkanik akibat letusan gunung yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada pukul 00.16-00.37 WIB.

Liputan6.com, Bantul: Kabupaten Bantul yang berjarak 60 kilometer dari Gunung Merapi, Sabtu, diselimuti abu vulkanik akibat letusan gunung yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada pukul 00.16-00.37 WIB [baca: Merapi Kembali "Batuk"].

"Hujan abu vulkanik sejak pagi menyelimuti daerah ini sehingga atap rumah, pohon, mobil, dan semua benda yang berada di luar dipenuhi abu. Namun kini hujan abu sudah mereda. Warga kini mulai membersihkan abu vulkanik letusan Gunung Merapi," kata warga Bantul Rayadi Santoso (42).

Ia mengatakan warga yang keluar rumah banyak yang mengenakan masker agar tidak menghirup abu vulkanik yang diluncurkan Gunung Merapi. Warga kini banyak membeli masker untuk menutup hidung di apotek.

"Biasanya kami tidak pernah memakai masker jika berangkat ke kantor, namun karena ada hujan abu vulkanik maka terpaksa memakai masker agar tidak menghirup abu vulkanik," kata Santoso (45) pegawai negeri sipil di Pemerintah Kabupaten Bantul.

Hujan abu vulkanik akibat letusan Gunung Merapi mulai menyelimuti kabupaten ini pagi hari karena saat keluar rumah, kata dia, atap rumah, jalan, pohon, dan kendaraan bermotor dipenuhi abu. "Saya kaget ternyata abu vulkanik Gunung Merapi sudah menyelimuti kabupaten ini," katanya.

Gunung Merapi, Sabtu dini hari, selama 21 menit mengeluarkan suara letusan keras dengan mengeluarkan awan panas yang pekat sehingga membuat panik kalangan warga di sekitar gunung paling aktif di Indonesia dan dunia ini.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Subandriyo mengatakan letusan keras dengan mengeluarkan awan panas berlangsung mulai pukul 00.16 WIB hingga 00.37 WIB. Letusan awan panas terjadi karena suplai magma dari bawah ke atas berlangsung cepat.

"Sabtu dini hari terjadi aklamasi gas sehingga terjadi letusan awan panas dengan suara keras disertai guguran materal yang mengeluarkan suar bergemuruh. Letusan diperkirakan masih terjadi karena masih ada magma dari bawah yang cukip besar," katanya.

Letusan keras ini menyebabkan terjadinya gempa yang terasa hingga Kota Yogyakarta. Ledakan pertama terdengar sekitar pukul 00.40 WIB. Warga langsung mengungsi berbondong-bondong meninggalkan kawasan di sekitar lereng Gunung Merapi.

Ledakan yang sangat keras dari puncak Gunung Merapi dengan suara bergemuruh seperti halilintar dan terdengar berkali-kali. membuat warga di kawasan Kaliurang, Kabupaten Sleman panik [baca: Merapi Erupsi, Pengungsi Panik].(ANS/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini