Sukses

Anggota KPU Bima Sering Diteror via SMS

Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bima sering mendapatkan teror melalui pesan singkat sebelum insiden peledakan kantor KPU terjadi. Namun hal itu tak dipersoalkan.

Liputan6.com, Sumbawa: Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bima sering mendapatkan teror melalui pesan singkat (SMS) sebelum insiden peledakan kantor KPU terjadi. Salah satunya berisi ancaman bom.

Ahmad Yasin, anggota KPU Bima Divisi Hukum, mengaku teror tersebut disampaikan dalam bermacam-macam versi.  "Kalau ancaman banyak sekali lewat SMS. Mau dibunuh, dibakar, termasuk dibom. Memang ada ancaman jauh sebelumnya," kata Ahmad, Senin (25/10).

Seperti diberitakan sebelumnya, akibat ledakan yang terjadi pada Ahad (24/10), kantor KPU rusak parah. Atap ruangan jebol dan peralatan seperti komputer serta sofa rusak. Dugaan sementara peledakan kantor KPU ini terkait sengketa pilkada di Kabupaten Bima.

Hingga kini, polisi masih menyelidiki jenis bahan peledak yang digunakan. Dugaan sementara bahan peledak diletakkan dalam ruangan. Hal ini terlihat dari kerusakan hebat yang memporakporandakan isi ruangan. Rencananya, Tim Labfor dari Bali akan didatangkan dari Denpasar.

Akibat ledakan tersebut, sejumlah pegawai di KPU Kabupaten Bima terpaksa menunggu di luar kantor. Mereka khawatir masih ada bahan peledak lain di dalam kantor. (MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.