Sukses

Longsor di Kintamani, Dua Tewas

Dua pekerja bangunan tewas setelah tertimbun longsoran tanah saat membangun senderan rumah di depan restoran Puri Dewata, Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali, Sabtu sore.

Liputan6.com, Bangli: Dua pekerja bangunan tewas setelah tertimbun longsoran tanah saat membangun senderan rumah sekaligus pemasangan pondasi rumah milik Remason (35) warga Banjar Telemba, Desa Batur, tepatnya di depan restoran Puri Dewata, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali Sabtu (23/10) sore.

Kedua korban tewas yakni yakni I Kadek Astrawan (17) warga Banjar Taksu, Desa Batur Selatan, Kecamatan Kintamani serta I Nengah Suarjana ( 35) warga Banjar Binyan, Desa Buahan, Kecamatan Kintamani. Sedangkan I Wayan Rantiana (30) warga Banjar Bugbugan, Desa Batur Selatan berhasil menyelamatkan diri.

"Sebenarnya ada 3 pekerja lagi yang ikut dalam pembangunan senderan dan pondasi rumah tersebut. Namun hingga saat ini belum diketahui keberadaannya mengingat yang bersangkutan setelah kejadian tersebut menghilang dari lokasi kejadian," kata Kapolres Bangli AKBP Ramdani Hidayat. Ia mengatakan ketiganya diperkirakan lolos dari maut, dan karena trauma langsung meninggalkan lokasi kejadian.

Dikatakan, pembangunan senderan rumah dan pondasi tersebut telah dilakukan sejak seminggu lalu. Sebelum kejadian, para pekerja memang melakukan aktivitas seperti biasa yakni melakukan pemasangan besi cor dan penggalian pondasi. "Sekitar pukul 14.00 Wita hujan turun, mereka sepakat untuk menghentikan pekerjaan sementara dan berteduh rumah yang ada di atas proyek tersebut," jelasnya.

"Dua orang korban yakni Kadek Astrawan dan Suarjana langsung tertimbun tanah. Sedangkan Rantiana meskipun sebagian tubuhnya sempat tertimbun masih bisa berteriak dan minta tolong. Korban selamat berhasil diangkat tubuhnya dari timbunan tanah," ucapnya.

Proses evakuasi bisa dilakukan setelah warga yang ada di sekitar lokasi turun dan melakukan penggalian dibantu oleh petugas kepolisian yang tiba sesaat setelah kejadian. Terkait dengan keberadaan tiga pekerja yang sebelumnya ikut bekerja, Ramdani Hidayat mengatakan yang bersangkutan masih sedang dilacak keberadaannya.(ADO/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.