Sukses

Jembatan Semarang-Boyolali 2 Bulan Roboh

Akibat hujan yang terus terjadi, jembatan penghubung antar Kecamatan Suruh-Karang Gede, di Desa Sukorejo, Jateng, roboh. Alhasil warga harus memutar jalan sejauh delapan kilometer demi mencapai sisi lainnya untuk beraktivitas.

Liputan6.com, Semarang: Akibat hujan terus mengguyur, jembatan penghubung antar Kecamatan Suruh; Semarang dengan Kecamatan Karang Gede; Boyolali, Jawa Tengah, roboh sejak dua bulan silam. Dari pantauan SCTV, Ahad (17/10) di Jembatan Mugur yang berada di Desa Glagah Ombo, Suruh, Semarang, Jateng, pondasi jembatan hanyut di Sungai Mugur.

Padahal, jembatan sepanjang 15 meter ini menjadi jalan utama warga Desa Sukorejo untuk akses tranportasi antar kecamatan. Namun hingga kini, jembatan tersebut masih tidak bisa dilewati kendaraan. Bahkan jembatan darurat yang terbuat dari anyaman bambu kini juga sudah tidak bisa dilewati karena besi penyangganya lepas dari pondasi.

Akibatnya, warga berjalan untuk sampai kampung di seberang dengan cara turun ke sungai. Tentu saja cara tersebut dilakukan pada saat tertentu yakni sewaktu air sungai surut. Bagi warga yang menggunakan kendaraan, mereka harus memutar melalui jalan desa sejauh delapan kilometer.

Karena pentingnya akses jembatan yang merupakan jalur ekonomi warga untuk menjual hasil pertanian, mereka berharap Pemerintah Kabupaten Semarang segera memperbaiki jembatan tersebut. Warga khawatir jika jembatan tersebut tidak segera diperbaiki akan mempengaruhi sektor perekonomian penduduk di Kecamatan Suruh.(BJK/AYB)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.