Sumiati (30) warga Balai Kayangan 2, Jalan Sapta Taruna Kampung Dalam, Kecamatan Siak, mengatakan sangat takut dengan tabung yangb aru diterimanya tersebut. "Tak henti saya tengok di TV, tabung gas meledak hingga menelan korban, siapa yang tidak takut, seperti bom," ungkapnya. Ia menyimpan tabung gas tersebut di bawah rimbunan pohon pisang di halaman belakang rumah.

Ketakutan Sumiati tak berbeda dengan Samsiah, warga RT 015/RW 05 Jalan Kelakap, Kelurahan Kampung Dalam yang juga mendapat jatah tabung gas gratis. Ia malah menaruh tabung gas yang baru diperolehnya itu di lemari pakaiannya."Takut saya benda itu meledak," ungkapnya.

Selama ini  dirinya memasak dengan menggunakan kayu bakar. Dia ingin menggunakan gas. "Anak saya akan mengganti sambungan dari selang ke tabung yang sering menyebabkan meledaknya tabung gas, Anak saya sebut namanya regulator," kata Samsiah.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Siak, Darwilis, di Siak, Senin, mengakui warga di daerahnya takut tabung gas yang dibagi gratis itu meledak sata digunakan. "Masyarakat kami masih awam mengunakan gas dalam memasak. Itu sebabnya tabung gas yang dibagi gratis hanya ditaruk diluar rumah bukannya dipergunakan. Mereka takut tabung gas meledak karena tidak tahu dan tidak adanya sosialisasi pengunaan gas elpiji," ungkap Darwilis.

Ia mengatakan, menyayangkan pihak penyalur yang tidak melakukan koordinasi dengan pihaknya dalam pembagian tabung elpiji gratis untuk masyarakat yang telah berlangsung dalam sepekan terakhir."Kami tidak diberitahu tentang penyalurannnya," katanya.(Ant/AYB)