Sukses

Trik Kelabui Harimau Liar

Konflik harimau liar dan manusia dalam 5 tahun terakhir jumlahnya terus meningkat. Ada satu trik supaya harimau terkelabui yakni dengan mengenakan topeng pada bagian belakang kepala. Cara ini dipercaya masyarakat bisa mencegah terkaman harimau liar di kawasan hutan.

Liputan6.com, Pekanbaru: Konflik harimau liar dan manusia dalam 5 tahun terakhir jumlahnya terus meningkat. Ada satu trik supaya harimau terkelabui yakni dengan mengenakan topeng pada bagian belakang kepala. Cara ini dipercaya masyarakat bisa mencegah terkaman harimau liar di kawasan hutan.

"Setiap masuk ke hutan saya selalu memakai topeng pada bagian belakang kepala untuk mengelabui harimau," kata Ketua Yayasan Pelestarian Harimau Sumatera (YPHS) Bastoni, Rabu (11/8).

Bastono mengaku, kiat tersebut dikembangkannya setelah cukup lama mempelajari prilaku harimau liar sejak 2003. Cara menggunakan topeng ini diyakini dapat membuat harimau bingung mencari bagian belakang tubuh manusia.

"Harimau hampir selalu menerkam manusia dari belakang dengan menyerang tengkuk dan mematahkan leher. Kalau kita menggunakan topeng terbalik, tentu harimau jadi bingung mencari bagian belakang tubuh kita," ujarnya.

Bastoni juga berbagi pelajaran bagaimana mengelak ketika berpapasan dengan harimau di hutan. Menurut dia, ketika berpapasan dengan harimau lebih baik bergerak mundur dengan tidak memunggungi Si Belang. "Setelah merasa cukup jauh, cepat lari," ujarnya.

Konflik harimau dan manusia di Provinsi Riau masih tergolong tinggi. Penyebabnya manusia yang mendesak habitat harimau sehingga satwa liar itu menerkam manusia dan hewan peliharaan karena kekurangan makanan.

Menurut data YPHS, tercatat 51 konflik antara harimau dan manusia dalam kurun 2004-2009. Dalam periode tersebut, terdapat lima korban manusia yang meninggal dunia dan dua ekor harimau mati akibat konflik.

Bahkan, belum lama ini seorang pemuda berusia 18 tahun bernama Ahmad Rafi, tewas setelah diterkam seekor harimau liar di Kecamatan Rimbo Melintang, Kabupaten Rokan Hilir, Riau pada 9 Agustus lalu. (MEL/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.