Sukses

Distribusi Terhambat, Pangan Busuk

Tingginya ombak membuat distribusi kebutuhan pokok di Ambon, Maluku, terhambat. Ini membuat ratusan ton bahan pangan membusuk karena terlalu lama tertahan di pelabuhan.

Liputan6.com, Ambon: Ratusan ton bahan makanan tertahan di Pelabuhan Slamet Riyadi, Ambon, bersama sejumlah kapal tradisional yang biasa berlayar ke berbagai daerah di Provinsi Maluku. Informasi yang didapat SCTV, Selasa (20/7), seharusnya ratusan ton bahan pangan ini sudah didistribusikan, namun tertunda karena cuaca buruk dengan ombak mencapai ketinggian enam meter. 

Akibatnya, ratusan ton bahan pangan mulai membusuk lantaran terkena uap air laut dan terlalu lama berada di dalam kapal. Bisa diduga, warga di pedalaman Maluku harus menanggung mahalnya harga bahan pangan. Apalagi, Administrasi Pelabuhan Slamet Riyadi memperingatkan warga dan pemilik kapal untuk tidak berlayar hingga 22 Juli mendatang karena masih tingginya gelombang laut.

Hal serupa terjadi di perairan Teluk Bone, Sulawesi Selatan. Tingginya gelombang membuat nelayan di Kampung Bajo merugi. Suku yang dikenal berani mengarungi laut lepas ini kini hanya bisa mencari ikan di laut dekat dengan pantai. Akibatnya, hasil yang didapat tidak banyak. Ini lantaran ombak di laut lepas bisa mencapai lebih dari dua meter yang membahayakan kapal mereka yang sederhana. 

Problem hidup mereka semakin bertambah seiring dengan beban hidup yang meningkat. Naiknya tarif dasar listrik selain membuat pengeluaran di tingkat rumah tangga meningkat, juga menyebabkan ongkos produksi bertambah. Ini karena naiknya harga es balok yang dipakai untuk mempertahankan kesegaran ikan hasil tangkapan mereka.(BOG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini