Sukses

Mahasiswa STISIP Bima Bentrok dengan Dosen

Bentrokan dipicu saat mahasiswa hendak menyegel ruangan ketua yayasan STISIP Mbojo Bima, NTB. Mereka menuding yayasan tak transparan dalam penggunaan uang KKN.

Liputan6.com, Bima: Ratusan mahasiswa peserta kuliah kerja nyata (KKN) STISIP Mbojo Bima, Nusatenggara Barat, berunjuk rasa di gedung yayasan kampus tersebut, Selasa (20/7). Mereka mempertanyakan penggunaan dana KKN yang dianggap tak transparan.

Semula unjuk rasa berlangsung tertib. Namun, saat mahasiswa hendak menyegel ruangan ketua yayasan dengan papan kayu, sejumlah dosen melarang. Adu mulut di antara keduanya pun tak dapat dihindari. Ini membuat unjuk rasa menjadi ricuh.

Koordinator aksi mahasiswa Sofyan meminta, pihak yayasan menjelaskan soal penggunaan dana KKN yang dianggap terlalu mahal. Dalam KKN kali ini, mahasiswa ekstension diminta membayar Rp 950 ribu. Sedangkan mahasiswa reguler Rp 750 ribu. Walau sudah membayar, mahasiswa masih harus mengeluarkan uang selama KKN dengan dalih tak ada dana operasional dari kampus. "Tuntutan kita terkait alokasi dana KKN yang tidak jelas secara administratif. Kita merasa ditipu karena tak ada transparansi dari kampus," ujar Sofyan.

Pihak yayasan membantah tudingan mahasiswa. Menurut mereka, anggaran KKN sudah sesuai dengan aturan dari pusat. Dana yang ditetapkan telah digunakan untuk biaya penyelenggaraan KKN, biaya transport, serta honor para dosen pembimbing.

Tidak ada titik temu antara mahasiswa dan pihak yayasan. Untuk itu, mahassiwa mengancam memboikot seluruh aktivitas kampus. Mereka juga bakal mogok melakukan KKN sampai yayasan mau memberikan laporan penggunaan dana KKN secara transparan.(ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini