Sukses

Bocah Miskin Menderita Talasemia

Seorang bocah perempuan tiga tahun tahun kini terbaring lemah di RS Koja, Jakut, akibat menderita penyakit talasemia. Karena miskin, orangtua sang bocah tidak mampu memberi pengobatan yang memadai.

Liputan6.com, Jakarta: Menangis sambil menahan sakit. Hanya itulah yang bisa dilakukan Nia Ramadani saat SCTV menemuinya di Rumah Sakit Koja, Jakarta Utara, Selasa (15/6). Dua tahun lebi sudah talasemia merenggut keceriaan bocah tiga tahun ini. Tak banyak yang bisa dilakukan orangtua untuk mengobati Nia. Maklum, ayah Nia, Jauhani, hanya buruh kecil di pabrik garmen yang baru saja terkena pemutusan hubungan kerja atau PHK. Sedangkan sang ibu, Isti, hanya buruh cuci pakaian.

Karena tak diobati selayaknya, kondisi Nia kian memburuk. Tubuhnya menguning, sementara perutnya kian membuncit meski setiap dua pekan sekali ia ditransfusi darah. Dalam sakit yang sangat, Nia kini berjuang melawan talasemia untuk mempertahankan hidup. Jauhani dan Isti berharap ada dermawan yang terketuk hatinya untuk membantu meringankan biaya pengobatan putri mereka.

Sementara di RS Gambiran, Kediri, Jawa Timur, Lindan Imanuel juga terbaring lemah sejak dua hari lalu. Di usia 18 bulan, berat lindan hanya 6,8 kilogram. Diagnosis awal dokter menunjukkan ia menderita gizi buruk. Menurut Sumini, sejak tiga bulan lalu, sang cucu menderita diare, batuk-batuk, dan sulit makan.

Latar belakang ekonomi keluarga yang miskin diduga menyebabkan Lindan terkena gizi buruk. Orangtua Lindan selama ini mencari nafkah sebagai buruh serabutan. Ironis, di negeri ini orang-orang miskin seperti Nia dan Lindan masih tak mampu memperoleh untuk hidup sehat.(BOG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.