Premium Langka, Harga Melonjak

Liputan6.com, Pagaralam: Keterbatasan persediaan bahan bakar minyak terutama jenis premium di Kota Pagaralam, Sumatra Selatan, selain mengakibatkan kelangkaan juga menaikkan harga di pengecer menjadi Rp 8.000 per liter. Hasil penelusuran di Pagaralam hingga Sabtu (12/6) menunjukkan, sejak terjadi kelangkaan BBM dalam 3-4 hari terakhir, hampir setiap saat terjadi antrean di tiga SPBU di daerah ini dan harga eceran bensin melonjak.

Namun, para penjual eceran BBM juga mulai berkurang. "Kami sulit mendapatkan bensin di SPBU, seperti SPBU Simpang Manna, Perandonan, dan Karang Dalo, karena stok terbatas sehingga pembeli juga dibatasi," kata salah seorang warga.

Sejumlah calon konsumen, bahkan sudah mengantre lebih dari lima jam tetapi masih tidak kebagian. Padahal, di antara mereka datang dari pedusunan yang berjarak sekitar 35 kilometer dari pusat kota, seperti diakui Lasman, warga Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam.

Dia menuturkan, pada hari pertama mulai mengantre sekitar pukul 17.00 WIB ternyata sekitar pukul 20.00 WIB masih belum dapat bensin karena sudah habis. "Wajar kami menjual dengan harga Rp 7.500 hingga Rp 8.000 per liter. Selain jarak cukup jauh dan biaya yang dikeluarkan juga perlu diseimbangkan dengan kenaikan harga itu. Apalagi sebelumnya memang untuk daerah terpencil harga bensin sudah di atas Rp 7.000 per liter," kata dia pula.

Pemilik SPBU Perandonan, Kelurahan Selibar, Kecamatan Pagaralam Utara, Kota Pagaralam, Masagus Toyib mengakui pengurangan jatah BBM dari Pertamina yang menjadi penyebab kelangkaan dan antrean di SPBU itu. "Memang terjadi pengurangan pasokan BBM dari Pertamina dari semula 30 ribu liter menjadi 25 ribu liter per hari," kata dia.(ADO/Ant)