Surina, 33 Tahun Hidup di Ayunan

Liputan6.com, Pontianak: Surina bernasib nahas. Gadis yang tinggal di Desa Parit Pangeran, Kecamatan Sungai Ambawang, Kubu Raya, Kalimantan Barat, ini harus hidup di atas ayunan selama 33 tahun. "Sehari-hari memang begitu. Maunya diayunkan seperti anak di bawah umur lima tahun," kata Masirah, ibu Surinah, Kamis (10/6).

Kepada Antara, Masirah menceritakan, Surina mengalami kelainan jiwa sejak kecil. Saat itu, putrinya yang bertubuh putih mengalami kejang-kejang. Suhu badan Surina juga tinggi selama setahun. "Demam panas. Tapi karena tak punya duit, Surina hanya saya bawa berobat ke dukun," ujar Masirah. Bukannya sembuh, tubuh Surina semakin lemah dan lemas.

Kian hari tubuh Surina semakin mengkhawatirkan. Dia belum bisa berjalan dan berbicara di saat usianya sudah menginjak tiga tahun. Padahal, teman-teman seusianya sudah bisa berlari ke sana-sini.

Masira baru mengetahui anaknya mengalami kerusakan syaraf akibat demam tinggi ketika Surina dibawa ke puskesmas. "Petugas bilang syaraf anak saya rusak sehingga berperilaku tidak normal," kata Pusara, ayah Surina, yang sehari-hari berprofesi sebagai petani karet.

Pasangan Pusara dan Masirah kini hanya bisa pasrah membesarkan anak keempat dari lima saudara itu. Terlebih, Surina tak bisa bergerak banyak. Dia hanya mau menghabiskan waktu di ayunan. "Kalau bosan di ayunan, kami tempatkan di ruangan khusus berukuran 2 x 1 meter agar tak mengganggu orang," ujar Pusara.

Menurut Pusara, anak gadisnya kalau dibiarkan berkeliaran di rumah akan merusak barang yang ada. "Kami bantu memasangkan baju saja disobek, apalagi barang yang lain," ujar Pusara. Saat ini pihak keluarga berharap ada pihak yang mau membantu membiayai pengobatan Surina agar bisa normal, seperti gadis lainnya.(ULF)