Sukses

Kecaman terhadap Israel Terus Berlanjut

Unjuk rasa mengutuk kebiadaban Israel terus berlangsung di sejumlah daerah di Tanah Air. Mahasiswa di Jambi, Karawang, Semarang, Medan, hingga Jakarta mengecam kekejaman Israel.

Liputan6.com, Jambi: Gelombang unjuk rasa mengutuk kebiadaban Israel terus berlangsung di sejumlah daerah di Tanah Air. Di Jambi, pembakaran patung Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mewarnai unjuk rasa di Bundaran Tugu Juang, Rabu (2/6). Aksi ini sebagai simbol penentangan terhadap Israel yang selama ini bertindak tidak adil terhadap rakyat Palestina.

Begitu pula dengan unjuk rasa di Karawang, Jawa Barat. Mahasiswa mengutuk penindasan Israel terhadap bangsa Palestina juga kebiadaban negara itu terhadap relawan kemanusiaan untuk penduduk Jalur Gaza di Kapal Mavi Marmara. Mereka juga mendesak pemerintah lebih aktif menggalang dukungan dunia untuk memaksa Israel mengakhiri blokade di Jalur Gaza.

Sedangkan di Semarang, Jawa Tengah, perlawanan dilakukan dengan menggelar aksi teatrikal. Mereka mengkritik Presiden Amerika Serikat Barack Obama karena selalu melindungi Israel kendati Israel jelas-jelas melakukan pelanggaran. Kericuhan sempat terjadi setelah polisi tanpa alasan jelas melarang pengunjuk rasa membakar bendera Israel.

Karena dianggap sebagai pemicu kekacauan di dunia, Israel harus dihapus dari muka peta dunia. Demikian salah satu tuntutan mahasiswa di Medan, Sumatra Utara, dalam demo di Bundaran Majestik. Demo ini juga sebagai dukungan bagi rakyat Palestina yang hidup menderita di bawah pendudukan Israel dan bagi para relawan kemanusiaan yang gagal memasuki Gaza karena dihalangi tentara Israel.

Kedutaan Besar AS di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, juga menjadi sasaran unjuk rasa mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia. Ini karena AS selalu mendukung Israel meski negara itu melakukan pelanggaran. Mahasiswa juga meminta negara-negara Islam bersatu untuk mengakhiri kezaliman Israel.(ADO)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.