Sukses

Ribuan Rumah di Indramayu Tergenang Banjir

Ribuan rumah di Indramayu, Jabar, terendam banjir akibat luapan dan jebolnya tanggul Sungai Cimanuk yang tak kuat menahan tingginya debit air yang mengalir. Selain menggenangi ribuan rumah, banjir juga merendam sekolah-sekolah dan jalur Pantura.

Liputan6.com, Indramayu: Banjir melanda sejumlah daerah di Tanah Air. Di Indramayu, Jawa Barat, ribuan rumah di 21 desa, di sembilan kecamatan, dari pantauan SCTV Jumat (21/5) siang terendam banjir hingga ketinggian satu meter. Diduga banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Cimanuk yang tak kuat menahan tingginya debit air yang mengalir.

Rumah warga yang terendam banjir di 21 desa umumnya berada di kanan kiri sepanjang aliran Sungai Cimanuk. Bahkan, tingginya debit air Sungai Cimanuk membuat
tanggul sungai yang berada di Desa Rambatan, Kulon, jebol. Sehingga air dengan cepat menggenangi rumah warga bahkan merobohkan sebuah rumah yang lokasinya berada di atas tanggul.

Sebagian besar warga yang rumahnya terendam banjir terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Mereka mengaku kawatir banjir akan terus bertambah seiring
tanggul yang jebol belum diperbaiki. Namun demikian, ada pula warga yang tetap bertahan di rumahnya kendati banjir belum surut.

Selain merendam rumah warga, banjir juga merendam sekolah-sekolah. Akibatnya, ratusan siswa Sekolah Dasar Negeri Rambatan Kulon 1 dan 2 Kecamatan Lohbener, Indramayu, Jabar, terpaksa diliburkan hingga waktu yang belum ditentukan.

Tak hanya rumah dan sekolah, banjir juga merendam sejumlah prasarana umum di antaranya jalan raya penghubung Indramayu dan Jakarta. Akibat banjir di jalur tersebut, kemacetan panjang tak terhindarkan. Selain karena genangan air yang menghambat laju kendaraan, aktivitas warga di pengungsian darurat juga berpengaruh.

Hingga kini, ribuan warga di lokasi pengungsian masih belum mendapat bantuan dari pemerintah setempat. Mereka berharap pemerintah cepat tanggap dalam mengatasi masalah tersebut, sehingga mereka tidak meminta minta sumbangan di jalan raya.(BJK/YUS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini