Sukses

Sepuluh Tahun Warga Kesulitan Sebrangi Sungai

Selama 10 tahun, warga Belu, Nusa Tenggara Timur harus ditandu para pemuda setiap melintasi sebuah sungai. Untuk warga yang tak memiliki uang untuk membayar jasa para pemuda tersebut, terpaksa melintasi derasnya sungai.

Liputan6.com, Belu: Sejumlah warga di Belu, Nusa Tenggara Timur tampaknya kesulitan untuk menyicipi majunya pembangunan. Selama 10 tahun, warga terpaksa menyebrangi sungai, bahkan dengan ditandu, karena jembatan yang roboh tak kunjung diperbaiki.

Pemandangan ini mungkin sudah biasa. Berbekal potongan kayu yang dirakit menyerupai kursi, para pemuda ini menyebrangkan seorang ibu hamil. Tak hanya ibu hamil, warga lain yang tak mampu menembus derasnya arus Sungai Mota Delek juga harus ditandu.

Sepeda motor yang digotong beramai-ramai juga merupakan hal biasa. Namun tentu saja ini tidak gratis. Para penyebrang sungai harus merogoh kocek antara Rp 5.000 - Rp 10.000. Sebagian warga yang tidak memiliki uang, terpaksa basah kuyup saat melintasi derasnya air setinggi pinggang orang dewasa, tanpa bantuan jasa para pemuda yang ada.

Kesulitan warga ini sudah berlangsung sejak 10 tahun lalu, saat banjir yang menerjang menyebabkan jembatan di atas sungai ini putus. Saat itu puluhan warga tewas terseret banjir. Hingga kini jembatan pengganti tidak pernah dibangun. Pembangunan seolah tidak pernah menyentuh tanah ini.(PAG/AYB)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.