Sukses

Pemerintah akan Tinggikan Jalan Raya Porong

Pemerintah memastikan akan meninggikan 80 cm jalan Raya Porong sepanjang satu kilometer, sebagai langkah jangka pendek, menyusul amblesnya jalan itu akibat lumpur Lapindo.

Liputan6.com, Jakarta: Pemerintah memastikan akan meninggikan 80 cm jalan Raya Porong sepanjang satu kilometer, sebagai langkah jangka pendek, menyusul amblesnya jalan itu akibat lumpur Lapindo. "Ini salah satu solusi mendesak dan jangka pendek," kata Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Djoko Murjanto, di Jakarta, Kamis (6/5).

Peninggian jalan merupakan penanganan mendesak, termasuk terhadap jalan nasional dan propinsi di sekitar Porong, Sidoarjo dengan pendanaan yang bersumber dari APBN dan APBD Propinsi Jawa Timur. Ditegaskan Djoko, untuk Jalan Raya Porong yang merupakan jalan nasional tanggung jawab pusat.

Menurut Djoko, sampai sekarang, para ahli belum bisa memprediksi solusi yang pas untuk mengatasi masalah Jalan Raya Porong, termasuk juga masalah pengalihan arus kendaraan yang melintas. "Ada rencana untuk menutup jalan arteri Porong dan mengalihkan arus lalu lintas ke jalan alternatif yang memutar sekitar 35 km dari Surabaya menuju Sidoarjo. Namun, rencana itu masih dikaji lagi dan hari ini (6/5) BPLS dan Bina Teknik PU sedang membahasnya. Kita juga menunggu hasil rapat itu," kata Djoko.

Sempat muncul usulan untuk dibuat jembatan di Porong, namun hasil kajiannya juga masih belum memastikan tingkat kekuatan dan struktur tanah yang tidak bisa diprediksi, termasuk tingkat kekuataan tiang panjangnnya. "BLPS dan PU juga tidak bisa memberikan jaminan atas kondisi disana," katanya. Oleh karena itu, kembali ke alternatif sementara dengan peninggian jalan itu agar air lumpur tidak menggenangi jalan, termasuk rel kareta api yang sudah lebih dahulu ditinggikan.

Untuk langkah permanen jangka menengah-panjang, Kementerian Pekerjaan Umum akan melakukan peningkatan jalan alternatif Waru-Krian-Mojosari-Japanan yang telah diselesaikan pada pertengahan 2008. Sedangkan, untuk jangka panjang, adalah merelokasi jalan tol, jalan arteri, jalan kereta api dan fasilitas pendukung lainnya.

"Khusus untuk jalan tol baru, pemerintah ini terus mempercepat pembebasan tanah untuk relokasi pembangunan jalamn tol sepanjang 15 kilometer sebagai jalan alternatif. Saat ini baru 10 persen saja tanah yang bebas. Ya kita harapkan sih pemindahan jalur tol ini bisa menjadi solusi atas kondisi di Porong," kata Djoko.(Ant/AYB)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.