Sukses

Tak Lulus UN, Puluhan Siswa Mengamuk

Puluhan siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Tinambung Polewali Mandar, Sulbar, mengamuk di sekolah mereka. Para siswa ini kecewa, dan berusaha mencari kepala sang sekolah untuk mempertanyakan alasan ketidaklulusan mereka.

Liputan6.com, Polewali: Pengumuman hasil Ujian Nasional (UN), yang dilakukan serentak di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Senin (26/4), diwarnai aksi protes para siswa yang tidak lulus ujian. Puluhan siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Tinambung Polewali Mandar, mengamuk di sekolah mereka, usai membaca hasil pengumuman UN yang tidak mencantumkan nama mereka.

Para siswa yang kecewa berusaha mencari sang kepala sekolah, untuk mempertanyakan alasan ketidaklulusan mereka. Namun aksi para siswa ini dihadang puluhan petugas kepolisian yang sudah berjaga-jaga di sekolah sejak pagi. Akhirnya para siswa hanya bisa mencaci maki kepala sekolahnya di halaman sekolah.

Para siswa mengaku marah, karena sebelumnya sang kepala sekolah telah menjanjikan kelulusan bagi seluruh siswanya. Namun dari 205 peserta ujian di SMKN 1 Tinambung, hampir 80 persen atau 164 siswa di antaranya dinyatakan tidak lulus UN. Apalagi mereka sudah mempersiapkan diri cukup lama untuk menghadapi UN.

Sementara Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Tinambung Ahmad membantah tuduhan para siswanya. Menurut Ahmad, tidak mungkin dia menjanjikan kelulusan bagi siswanya. Ahmad menduga ada pihak tertentu yang sengaja mempropokasi siswa untuk memojokkan dirinya. Di Polewali Mandar sendiri, sekitar 3900 sebanyak 899 siswa diantaranya diyatakan tidak lulus UN, dan harus mengulang Ujian Nasional pada 10 Mei mendatang.

Sementara itu, ratusan siswa yang menggelar aksi konvoi di Kota Polewali Mandar, dibubarkan paksa oleh polisi, lantaran menganggu arus lalu lintas. Aksi kejar-kejaran antara polisi dan para siswa terjadi, saat pembubaran konvoi siswa berlangsung, yang cukup memacetkan arus lalu lintas di jalur Trans Sulawesi.(ARL/AYB)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.