Sukses

Tembor Air yang Tergerus Zaman

Tembor air adalah alat tradisional untuk menyirami sawah. Namun, kini penggunaannya tergerus oleh kehadiran pompa air diesel.

Liputan6.com, Kulonprogo: Apakah Anda kenal dengan yang namanya tembor air? Ini adalah nama alat tradisional yang masih digunakan sebagian petani untuk menyirami sawah karena murah, mudah, dan tidak membuat polusi. Di Desa Bendungan, Kulonprogo, Yogyakarta, misalnya, tembor air menjadi salah satu produk unggulan yang dibuat banyak penduduk.

Hampir setiap hari, suasana pagi di desa ini, tepatnya di Dusun Kuncen, tak pernah sepi. Bunyi ketokan bersahut-sahutan dari rumah-rumah penduduk karena warganya banyak yang menjadi pengrajin tembor air. Ratusan tembor yang berbahan aluminium mereka hasilkan tiap bulan. Harga satu tembor Rp 20 ribu sampai Rp 35 ribu.

Namun, kini penggunaannya tergerus oleh kehadiran pompa air diesel. Penjualan tembor air pun menurun drastis. Kendati demikian, pengrajin tembor air tak kehilangan akal. Penduduk desa berinovasi membuat produk lain, yaitu perkakas rumah tangga. Mulai dari teko air, alat penggoreng atau sutil, dandang air, sampai oven.(ADO)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.