Sukses

Demo Kasus Korupsi Bupati Konawe Selatan Ricuh

Unjuk rasa mendesak penuntasan kasus dugaan korupsi APBD Kabupaten Konawe Selatan 2006-2008 di kantor Kejati Sulteng ricuh. Upaya mahasiswa memasuki kantor Kejati dihalangi aparat kepolisian.

Liputan6.com, Kendari: Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Pro Rakyat berunjuk rasa di kantor Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara, Kamis (24/3). Pengunjuk rasa yang membawa keranda mayat langsung menerobos masuk ke dalam. Namun, upaya ini diaparat kepolisian.

Kesal tidak bisa masuk, mahasiswa kemudian membakar keranda mayat di halaman kantor sebagai bentuk protes terhadap matinya keadilan di lingkup Kejati Sulteng. Usai membakar, mahasiswa kembali mencoba masuk melalui pintu samping. Namun, upaya ini kembali dihalau aparat kepolisian hingga kericuhan terjadi. Kericuhan tidak berlangsung lama karena polisi memasang polisi wanita di barikade depan. Sehingga mahasiswa tidak berani menerobos dengan alasan takut terjadi pelecehan seksual.

Dalam aksi ini, mahasiswa mendesak Kepala Kejati Sulteng Dony Kadnezar untuk segera menyelesaikan kasus dugaan korupsi APBD Kabupaten Konawe Selatan 2006-2008 senilai Rp 21,3 miliar. Diduga, kasus korupsi ini melibat Bupati Konawe Selatan H Imran. Kecewa tidak seorang pun jaksa menemui mereka, mahasiswa akhirnya membubarkan diri. Namun, mereka mengancam bakal kembali berunjuk rasa.(BOG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini