Komunikasi Di Ciwidey Sulit

Liputan6.com, Bandung: Akses komunikasi di kawasan tanah longsor di Pasirjambu, Ciwidey, Bandung Selatan ternyata tidak mudah. Tidak ada jaringan telepon kabel di sana, sinyal telepon genggam juga tidak ada. Listrik di sekitar lokasi juga masih padam.

Informasi dari tim organisasi masyarakat Jawa Barat Peduli yang ikut terjun ke lapangan bahkan menyebutkan, sulit melakukan komunikasi menggunakan radio 2 meteran langsung dari lokasi longsor ke Bandung. Sulitnya komunikasi ini terjadi karena lokasi longsor berada di lembah. Sementara alat komunikasi SSB (Single-sideband modulation) hanya dapat online pada jam-jam tertentu akibat dari cuaca buruk.

Akses jalan menuju daerah longsorpun tak mudah, apalagi jika dalam kondisi hujan. Jalur akses lain ke lokasi longsor dapat melalui Pangalengan - Cukul, namun hanya berupa jalan setapak atau bisa dilalui kendaraan motor trail. Akses lain adalah dari Pangalengan - Bunisari. Jarak dari Ciwidey ke lokasi bencana di Pasirjambu sejauh 35km, dapat ditempuh sekitar 1,5 hingga 2,5 jam menggunakan mobil double gardan atau four weel drive.

Masih menurut informasi Jawa Barat Peduli, pengungsi yang kini jumlahnya sekitar 500 orang, malam ini kemungkinan akan dipindahkan ke lokasi afdeling Datar Kiara yang terletak sekitar 5km dari lokasi longsor. Rencana kepindahan pengungsi yang semula berada di sekitar pabrik Dewata dilakukan karena terbendungnya sungai Dewata yang terletak di atas pabrik oleh longsoran. Mereka khawatir sungai itu akan jebol dan air meluber ke tempat pengungsian.

Laporan sementara yang didapat tim Jawa Barat Peduli, longsor mengakibatkan 47 orang tertimbun di kawasan perkebunan, 10 orang di kantor perkebunan, dan 15 orang di dalam pabrik.(MLA)