Sukses

Kebakaran Lahan di Dumai Meluas

Kebakaran hutan dan lahan di Dumai, Riau, kian meluas bahkan sudah mengganggu jarak pandang. Kendati demikian, pemerintah setempat belum memberikan bantuan memadai.

Liputan6.com, Dumai: Kebakaran hutan dan lahan yang membuat udara Dumai, Riau, tertutup kabut asap sejak sepekan belakangan terus berlanjut. Kebakaran tidak hanya terjadi di kawasan perbatasan Kota Dumai-Kabupaten Bengkalis, dan Kota Dumai-Kabupaten Rokan Hilir, tapi juga lahan milik warga di dalam kota di dua titik berbeda seluas lima hingga tujuh hektar.

Salah satunya adalah lahan tanaman sawit milik Muhamad Rusli, warga Kelurahan Mundam, Kecamatan Medang Kampai, Dumai, Riau. Warga sekitar lahan mencoba memadamkan api dengan peralatan seadanya.

Namun, usaha tersebut sia-sia karena api cepat menjalar dan melalap lahan kebun sawit milik Rusli. "Api datang dan menjalar sangat cepat karena tiupan angin dari selatan sangat kencang. Apalah upaya kami dengan peralatan seadanya, tentu kalah dengan api," kata Rusli. 

Siswandi, salah seorang warga mengaku hingga kini belum ada bantuan dari pemerintah seperti alat-alat memadai dalam menanggulangi bencana kebakaran tersebut. "Jika ada bantuan peralatan dan tenaga pemadam kebakaran dari pemerintah tentu kebakaran lahan tidak makin meluas," ujar Siswandi. Sebab udara Dumai pada pagi hari masih tertutup kabut asap dan tipis saat siang. Namun saat malam harinya, kabut asap kembali tebal menyelimuti Dumai sehingga mengganggu jarak pandang.

Menurutnya, asal api yang menjarah kebun sawit seluas dua hektar miliknya itu tidak ia ketahui sebabnya. Karena, tiba-tiba saja api membesar dan dengan cepat menyebar. "Kondisi lahan saat ini kering karena sudah lama tak hujan. Entah dari mana datangnya api. Biasanya jika satu lokasi yang terbakar maka cepat pula lokasi lainnya terbakar," ujar Siswan.(ANT/YUS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.