Sukses

Rumah Sakit Dilaporkan Keluarga Korban ke Polisi

Karena terus membantah telah melakukan dugaan malapraktik terhadap bayi Ananda, pihak keluarga berencana akan melaporkan pihak Rumah Sakit Adam Malik, Medan, ke polisi.

Liputan6.com, Medan: Kasus dugaan malpraktik terhadap Ananda Agustina Lubis, bayi berusia empat bulan di Rumah Sakit Adam Malik, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa, (9/2) terus memanas. Pihak keluarga korban kini sudah menyiapkan kuasa hukum. Sikap ini diambil karena pihak RS Adam Malik menolak bertanggung jawab.

Untuk membahas permasalahan tersebut, ibu sang bayi, Nurasiyah Munthe, warga asal Labuhan Batu, Medan, melakukan pembicaraan dengan  Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Medan, dokter Nurrasyid Lubis. Dalam pertemuan ini, pihak keluarga Ananda secara tegas meminta pertanggungjawaban pihak RS Adam Malik yang diduga telah melakukan kecerobohan.

Akibat kecerobohan itu, Ananda yang sebelumnya hanya menderita kelainan jantung harus menderita penyakit lain pascapembedahan. Nurasiyah mengatakan, dirinya akan meminta komitmen tim medis dan pihak rumah sakit yang menangani putri keduanya tersebut.  Sementara itu, Nurrasyid Lubis, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur Rumah Sakit Adam Malik, membantah adanya malapraktik dalam kasus ini.

Seperti diketahui, Ananda pada awalnya didiagnosis. Kemudian dilakukan operasi. Namun dalam proses pembedahan, urat arteri bayi malang ini terluka dan menimbulkan pendarahan. Tim dokter RS Adam Malik lalu menghentikan operasi jantung yang kini masih dirawat di rumah sakit tersebut.

Tim dokter RS Adam Malik akhirnya hanya memfokuskan pengobatan pada luka pendarahan di tubuh Ananda dan menyatakan tidak sanggup untuk mengobati Ananda selanjutnya. Pihak keluarga Ananda berpendapat, jalur hukum adalah satu-satunya cara yang bisa ditempuh.(ARL/YUS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini