Sukses

FPR Nilai Kinerja Pemerintahan SBY-Boediono Gagal

Sekitar 300 orang dari Front Perjuangan Rakyat berunjuk rasa di depan kompleks Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Jabar. Aksi digelar sebagai bentuk kekecewaan terhadap kinerja 100 hari Pemerintahan SBY-Boediono dinilai gagal.

Liputan6.com, Bandung: Sekitar 300 orang dari Fron Perjuangan Rakyat atau FPR berunjuk rasa di depan kompleks Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/1) siang. Aksi ini digelar sebagai bentuk kekecewaan terhadap kinerja 100 hari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono yang dinilai gagal.

Dalam aksinya, pengunjuk rasa yang merupakan gabungan dari organisasi mahasiswa, petani, serat korban gempa Pangalengan ini menggotong tokoh yang digambarkan sebagai Budi Anduk. Mereka menilai tokoh komedian tersebut tepat untuk menggantikan Wakil Presiden Boediono. Pengunjuk rasa menilai mantan Gubernur Bank Indonesia itu harus bertanggung jawab atas dana penyelamatan Bank Century senilai Rp 6,7 triliun.

Selain menyoroti skandal Bank Century, massa juga menilai pemerintahan SBY-Boediono tidak berpihak kepada rakyat serta korban bencana. Terbukti dengan biaya pendidikan mahal, banyak tanah rakyat digusur untuk perkebunan, dan korban bencana Pangalengan yang terlantar. Untuk itu, mereka menuntut agar pemerintah segera menghentikan komersialisasi pendidikan, hentikan perampasan tanah rakyat, serta realisasiklan anggaran untuk korban gempa Bandung Selatan.

Unjuk rasa ini mendapat kawalan ketat puluhan aparat kepolisian. Bahkan, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, aparat menutup sebagian ruas Jalan Diponegoro yang melintas kompleks Gedung Sate.(BOG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.