Sukses

Aktivis HMI Tuntut Realisasi Program 100 Hari

Aktivis HMI Cabang Semarang, Jateng, berunjuk rasa menuntut realisasi program 100 hari pemerintahan SBY-Boediono. Unjuk rasa berjalan tertib dengan pengawalan ketat polisi.

Liputan6.com, Semarang: Puluhan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (23/1), menggelar unjuk rasa menuntut realisasi program 100 hari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Unjuk rasa sekitar 30 aktivis tersebut diawali dengan berjalan kaki dari Masjid Raya Baiturrahman Semarang menuju Bundaran Jalan Pahlawan Semarang dan selanjutnya menggelar orasi.

Para aktivis terlihat membawa bendera dan poster-poster, di antaranya bertuliskan "Stop Kapitalisme Pendidikan", "Usut Tuntas Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia", dan "Bunuh Para Pecinta Koruptor".

Dalam orasinya, koordinator lapangan Gunadi mengatakan, prioritas agenda SBY-Boediono bersama Kabinet Indonesia Bersatu II dapat dibagi menjadi tiga, yakni kesejahteraan masyarakat, penguatan demokrasi, dan keadilan. "Program tersebut sebenarnya tidak jauh berbeda dengan program KIB I yang hasilnya dirasakan belum optimal," katanya seperti dikutip ANTARA.

Meskipun sebenarnya tidak ada peraturan hukum yang menyatakan kegagalan program 100 hari adalah kegagalan pemerintah, lanjutnya, keseriusan komitmen pemerintah untuk merealisasikan program yang sudah digulirkan sangat diharapkan.

Oleh karena itu, pihaknya berharap pemerintah segera menyelesaikan kasus Century, mereformasi TNI, Polri, dan penegak hukum yang terlibat mafia peradilan, menghentikan kapitalisasi pendidikan, dan mengusut tuntas pelanggaran HAM.

Unjuk rasa tersebut berjalan tertib dengan pengawalan ketat pihak kepolisian untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.(ADO)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini