Sukses

Magetan Jadi Daerah Endemis DBD

Sebanyak 16 dari 18 kecamatan di Kabupaten Magetan, Jatim, tergolong daerah endemis penyebaran DBD. Rata-rata pasien yang terserang penyakit DBD adalah usia anak-anak.

Liputan6.com, Magetan: Sebanyak 16 dari 18 kecamatan di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, tergolong daerah endemis penyebaran demam berdarah dengue atau DBD. "Daerah endemis adalah daerah yang dalam kurun waktu tiga tahun berturut-turut selalu ada temuan kasus DBD," kata Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Dinas Kesehatan (Dinkes) Magetan, Sugeng Raharjo, Jumat (22/1).

Data Dinkes setempat mencatat temuan kasus DBD di Kabupaten Magetan hingga kini mencapai 14 kasus. Jumlah tersebut tersebar luas di 16 kecamatan, sehingga daerah endemis kini menjadi perhatian khusus. Menurut dia, sejauh ini tinggal dua kecamatan saja yang belum memiliki catatan DBD atau terbebas dari kasus DBD, yakni Kecamatan Plaosan dan Kecamatan Poncol.

Ia menjelaskan, puncak serangan penyakit demam berdarah biasanya terjadi pada bulan Januari hingga Maret, karena curah hujan sedang tinggi. "Karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M (menutup, menguras, menimbun) dan abateisasi," ucapnya seperti dikutip ANTARA.

Ia mengemukakan, pasien yang telah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Sayidiman, Magetan, selama Januari 2010 mencapai 14 penderita DB. "Dari 14 pasien itu dua di antaranya meninggal dunia. Kalau tahun 2009, tercatat penderita DB di Kabupaten Magetan mencapai 299 penderita dengan tiga pasien di antaranya meninggal dunia," ujarnya. Rata-rata pasien yang terserang penyakit demam berdarah adalah usia anak-anak.(ADO)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.