Sukses

Lagi, Kemiskinan Sebabkan Anak Kekurangan Gizi Buruk

Lagi-lagi kemiskinan melahirkan anak-anak yang kekurangan gizi. Di Serang, Banten, sang anak tidak dapat berjalan dan berbicara.

Liputan6.com, Serang: Sungguh malang nasib Didi. Karena, hingga 14 tahun ini ia hanya bisa berbaring lemah di tempat tidur. Bahkan, ia juga tidak bisa berjalan dan berbicara.

Nahas kemalangan itu harus diemban Didi, lantaran orang tuanya yang bermukim di Desa Panca Regang, Kabupaten, Serang, Banten, miskin. Sehingga, ia tidak pernah mendapatkan asupan gizi yang memadai. Ia memang menderita gizi buruk.

Hingga Selasa (12/1) ini, kondisi Didi kian mengkhawatirkan. Tubuhnya mengkerut dan beratnya hanya sembilan kilogram. Berbeda jauh dibandingkan anak-anak sebayanya atau tujuh saudaranya yang lain.

Di rumah, Didi hidup bersama ibu dan tiga saudaranya. Sang ayah, tulang punggung keluarga sudah meninggal dunia. Sedangkan saudaranya yang lain memilih bermukim di desa lain.

Sumber nafkah keluarga miskin itu berasal dari penghasilan jerih-payah sang ibu, Nafsiyah, sebagai buruh tani. Itu pun tidak tetap. Ketika ada pekerjaan, ia bisa memperoleh upah Rp 3.000 per hari. Sebaliknya, ketika tidak ada sawah yang digarap, ia tidak mendapatkan uang sepeser pun.

Nafsiyah tidak bisa berbuat banyak ketika menyaksikan kondisi Didi. Ia hanya berharap datangnya seorang dermawan untuk membiayai pengobatan anaknya. Karena, ia pun sangat berkeinginan melihat anaknya bermain seperti anak-anak lain.

Didi adalah potret anak-anak yang menderita gizi buruk di propinsi itu. Data Dinas Kesehatan Propinsi Banten mencatat, sedikitnya 9.000 anak dan balita di Banten menderita gizi buruk sepanjang 2009. Pemicunya, lagi-lagi masalah kemiskinan(BJK/SHA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini