Sukses

Banjir Bandang Hancurkan Empat Rumah

Banjir bandang menghancurkan empat rumah di Desa Gunungwuled, Purbalingga, Jateng. Meski tidak menelan korban, warga menderita kerugian sekitar Rp 200 juta.

Liputan6.com, Purbalingga: Banjir bandang akibat luapan Sungai Pete menghancurkan empat rumah di Desa Gunungwuled, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Kamis (7/1). Sungai tersebut meluap karena tidak mampu menampung air hujan yang terus turun selama beberapa jam. Meski tidak menelan korban jiwa, warga setempat menderita kerugian sekitar Rp 200 juta.

Empat jam usai banjir bandang, material berupa lumpur, bebatuan, dan sampah sungai memenuhi kawasan permukiman warga. Masyarakat pun bergotong royong membersihkan semua kekacauan itu. Mereka mengaku tidak sempat menyelamatkan sejumlah barang berharga karena banjir terjadi secara tiba-tiba.

Meski banjir hanya berlangsung sebentar, warga khawatir kejadian serupa akan kembali terjadi. Beberapa warga bahkan mengungsi ke rumah kerabat masing-masing yang jauh dari kawasan sungai.

Air pasang laut di Subang, Jawa Barat, malah merendam ratusan rumah milik nelayan. Meski demikian, warga tidak berniat untuk mengungsi. Kawasan pantai utara tersebut mengalami ketinggian air hingga 30 sentimeter. Selain rumah, banjir juga merendam tempat pelelangan ikan.

Sementara warga Desa Mekargalih, Sumedang, mulai bergotong-royong membersihkan sisa bangunan yang hancur tergerus air. Banjir yang juga terjadi di kawasan Rancaekek itu membuat ratusan ternak sapi terendam dan stres. Akibatnya produksi susu sapi menurun drastis hingga 50 persen [baca: Sungai Cikeruh Meluap, Banjir Menerjang].(WIL/OMI/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini