Sukses

Di Polewali Mandar, Minyak Tanah Kian Langka

Di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, minyak tanah kian langka. Diduga, ada pihak tertentu yang memborong jatah minyak tanah untuk dijual ke wilayah lain.

Liputan6.com, Polewali Mandar: Jika lazimnya aktivitas warga di pagi hari adalah belanja kebutuhan ke pasar atau berolah raga, rutinitas penduduk di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, tidak demikian. Dari pantauan SCTV Selasa (5/1), warga setempat belakangan mempunyai kesibukan baru di setaip pagi hari, yakni berburu minyak tanah yang kian langka.

Maklum, setiap warga di daerah itu dijatah minyak tanah sebanyak tiga liter, yang hanya cukup satu hingga dua hari. Padahal, per harinya, warga mengaku menghabiskan dua liter lebih minyak tanah.

Pangkalan milik Haji Andi Palalloi di kawasan Pasar Sentral Pekkabata, misalnya. ratusan warga terpaksa menitipkan jeriken mereka berhari-hari di pangkalan dengan harapan kebagian jatah saat pembagian minyak tanah.

Namun, warga banyak yang kecewa lantaran tidak mendapat jatah kupon. Bahkan, tak sedikit warga yang berburu minyak tanah hingga ke Kota Polewali lantaran pangkalan dan pengecer minyak tanah di wilayahnya habis.

Pihak Pertamina, agen, hingga pemilik pangkalan minyak tanah, memang satu bahasa. Jatah minyak tanah telah ditambah Pertamina melebihi jumlah kebutuhan normal. Namun, warga tetap sulit mendapatkan jatah minyak tanah yang memadai.

Tak hanya langka, harga minyak tanah kini mencapai Rp 7.000 per liter di tingkat pengecer. Sementara di tingkat pangkalan, minyak tanah dijual bervariasi melebih harga Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 3.125 per liter, yang telah ditetapkan pemerintah setempat. Umumnya pangkalan menjual minyak tanah dari harga Rp 3.300 hingga Rp 3.700 per liter.
 
Pertamina hingga pangkalan memang terus membantah terjadinya kelangkaan minyak tanah. Sejumlah pihak menduga jatah minyak tanah diborong pihak tertentu untuk dijual ke wilayah konversi di kabupaten tetangga terdekat.(BJK/SHA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.