Sukses

Warga Kecam Sikap Anarkis Polisi

Warga Gorontalo mengecam aksi brutal sejumlah polisi yang merusak rumah warga di sekitar kampus. Bentrokan bermula ketika mahasiswa UNG hendak berunjuk rasa menyambut Wapres Boediono.

Liputan6.com, Gorontalo: Warga Gorontalo mengecam aksi brutal sejumlah polisi yang merusak rumah warga di sekitar kampus Universitas Negeri Gorontalo (UNG) ketika terjadi bentrok dengan mahasiswa, Selasa (29/12). Saat itu, dua warung internet, toko, dan sejumlah rumah diobrak-abrik polisi. "Mereka nekat mendobrak pintu dan merusak kaca jendela rumah dan toko," ungkap Dewi, seorang pemilik toko di samping kampus.

Tak hanya itu, warga juga ketakutan saat polisi mengeluarkan tembakan, sehingga mereka lari menyelamatkan diri dari ancaman peluru nyasar. Rencananya warga akan menuntut perbuatan polisi tersebut serta meminta ganti rugi atas kerusakan yang dialami. Seperti ditulis ANTARA, ketika itu polisi tengah menyisir kawasan sekitar kampus untuk mencari mahasiswa yang terlibat unjuk rasa.

Bentrokan berawal ketika sejumlah mahasiswa yang hendak berunjuk rasa terkait kedatangan Wakil Presiden Boediono ke Gorontalo, dihalangi oleh polisi. Polisi menjaga ketat kampus UNG dan hanya mengizinkan mahasiswa menyampaikan orasinya di depan kampus.

Hal tersebut memicu kemarahan mahasiswa yang akhirnya melempari polisi dengan batu karena ingin polisi segera meninggalkan kampus. Bentrok terjadi sekitar pukul 15.00 WITA dan kembali meledak pada pukul 17.00 WITA.

Kapolda Gorontalo dan Rektor UNG sempat berupaya melakukan negsosiasi, namun gagal karena mahasiswa dan polisi enggan untuk berdamai. Hingga berita ini diturunkan, situasi di sekitar kampus UNG masih mencekam dan polisi masih memburu mahasiswa yang dinilai menjadi provokator.(ADO)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini