Sukses

Pascabentrokan, Warga Maluku Tenggara Masih Siaga

Pascabentrokan antardesa di Maluku Tenggara, suasana masih mencekam. Warga melengkapi diri mereka dengan senjata tajam.

Liputan6.com, Tual: Pascabentrokan yang terjadi antara penduduk Desa Ibra dan Desa Sathean, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku, suasana perbatasan di kedua desa masih mencekam. Hingga Jumat (6/11) petang, warga dari kedua desa ini masih berjaga-jaga di perbatasan. Mereka khawatir ada penyerangan susulan.

Bahkan, mereka melengkapi diri dengan sejumlah senjata tajam berupa parang dan tombak. Puluhan polisi yang disiagakan di perbatasan kedua desa ini tak bisa berbuat banyak.

Bentrokan yang terjadi antara Desa Ibra dan Sathean dipicu masalah pengambilan pasir di Pulau Daar, yang berada tak jauh dari dua desa itu. Pasir di pulau tersebut hanya bisa diambil untuk kepentingan pembangunan tempat ibadah atau rumah warga di dua desa tersebut. Namun ternyata diketahui ada warga yang mengambil pasir untuk dikomersialkan ke daerah lainnya. Ketegangan antara kedua desa itu pun memanas setelah seorang warga Ibra dibacok orang tak dikenal.

Akibatnya, bentrokan warga kedua desa ini tak terhindarkan. Suasana saling kejar terjadi hingga di tengah hutan sambil menggunakan senjata tajam. Suasana baru reda setelah aparat Brigade Mobil dan Kepolisian Resor Maluku Tenggara turun ke lokasi kejadian [baca: Penjualan Pasir Picu Bentrokan Antardesa].(TES/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini