Sukses

Bocah Meninggal di Tenda Pengungsian

Seorang bocah berusia 14 bulan, korban gempa di Padang Pariaman, Sumbar, meninggal di tenda pengungsian. Setelah gempa mengguncang Ranah Minang, korban bersama orangtuanya tinggal di tenda darurat karena rumahnya rusak berat.

Liputan6.com, Padang Pariaman: Seorang bocah, korban gempa di Padang Pariaman, Sumatra Barat, meninggal di tenda pengungsian. Sebelumnya, korban mengalami diare dan panas tinggi akibat tidur di tenda darurat sejak terjadinya gempa 15 hari lalu.

Jasad Mahesa Pratama, Jumat (16/10), telah dimakamkan di pekuburan Sungai Sirah, Sungai Limau, Padang Pariaman. Orangtua Mahesa, Afrianto dan istrinya, berusaha tegar saat jasad kecil anaknya disatukan dengan tanah.  Namun ketegaran mereka kembali terkoyak ketika teringat tawa ceria dan ocehan lucu sang anak yang berusia satu setengah tahun itu.

Setelah gempa mengguncang Ranah Minang, Afrianto beserta anak istrinya, harus tinggal di tenda darurat karena rumahnya rusak berat. Karena kondisi di tenda pengungsian tak memadai, Mahesa pun jatuh sakit sebelum akhirnya mengembuskan nafas terakhir.

Mahesa adalah korban pertama yang meninggal akibat mengungsi.(IAN/SHA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini