Sukses

Warga Menolak Jenazah Syaifudin-Syahrir

Untuk kesekian kalinya jenazah tersangka teroris ditolak dimakamkan di kampung halaman. Sesuai hasil pertemuan, warga Sampiran, Cirebon, tolak jenazah Syaifudin dan Syahrir.

Liputan6.com, Cirebon: Sekali lagi jenazah tersangka teroris yang akan dimakamkan di kampung halaman ditolak warga setempat. Giliran Warga Sampiran, Cirebon, Sabtu (10/10), menolak jika kedua jenazah Syaifudin Zuhri bin Jaelani Irsyad dan Muhammad Syahrir dikuburkan di pemakaman desa mereka.

Penolakan disampaikan warga setelah mendengar kabar Syaifudin dan Syahrir akan dimakamkan di Sampiran. Keputusan diambil hasil pertemuan tokoh masyarakat desa dan kecamatan. Selain tak ingin desanya dicap sarang teroris, keduanya bukan lagi warga Sampiran. Sampiran dikenal sebagai desa kelahiran Djaelani Irsyad, ayah Syaifudin dan Syahrir.

Syaifudin dan Syahrir adalah tersangka teroris yang diduga tewas dalam penggerebekan tim Detasemen Khusus 88 Antiteror di kawasan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, kemarin. Keduanya tewas di kamar nomor 15 lantai dua sebuah rumah sewaan di Jalan Semanggi II, Kelurahan Cempaka Putih, Ciputat Timur [baca: Polisi Masih Jaga Rumah Kos Tersangka Teroris].

Beberapa waktu silam, jenazah tersangka teroris Ibrohim yang juga adik ipar Syahrir, juga ditolak warga sekitar rumah isterinya di Kuningan, Jawa Barat. Jenazah Ibrohim alias Boim akhirnya dimakamkan di Pondok Rangon, Jakarta Timur, pertengahan Agustus silam. Boim diduga kuat pengatur dan perencana ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, 17 Juli lalu [baca: Ibrohim Dimakamkan Tanpa Dihadiri Keluarga].

Sementara itu ratusan warga mendatangi rumah orang tua Fajar Firdaus di Perumahan Margahayu Bekasi, Jabar. Fajar diduga sebagai kurir dan pemesan kamar kos di Ciputat Timur untuk Syaifudin dan Syahrir. Tapi rumah Herman Uteng, orang tua Fajar dalam kondisi tertutup.

Fajar sudah menikah dan memiliki dua anak. Pria berusia 25 tahun itu ditangkap saat bersembunyi di rumah orang tuanya. Setelah penangkapan Fajar, polisi kemudian menyergap Syaifudin dan Syahrir. Simak selengkapnya di video berita ini.(AIS/YUS)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini